jpnn.com, BALIKPAPAN - Harga telur ayam di sejumlah pasar di Kota Balikpapan, Kaltim, juga mengalami kenaikan. Telur ukuran kecil dijual Rp 1.700 per butir sedangkan paling besar Rp 1.900. Sebelumnya, berkisar Rp 1.500 hingga Rp 1.800 per butir.
Setelah melakukan peninjauan di lapangan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan tingginya harga telur ayam turut dipicu oleh peningkatan konsumsi masyarakat. Selain itu, pasokan telur ayam dari daerah pemasok, seperti Jawa Timur juga mengalami penurunan.
BACA JUGA: Harga Telur Naik Disebut karena Banyak Warga Hajatan
“Itu hasil yang didapat setelah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Balikpapan. Dan ini momen yang berbeda dengan sebelumnya. Biasanya setelah Lebaran, harga telur ayam turun. Tapi, ini sampai minggu ketiga usai Lebaran, harga telur ayam masih tinggi,” kata Kepala Kantor KPPU Balikpapan Abdul Hakim Pasaribu, Kamis (12/7).
Diuraikan Abdul Hakim, beberapa kondisi yang menyebabkan kurangnya pasokan telur dari daerah asal adalah imbas dari kebijakan pelarangan antibiotic growth promoters (AGP) dan ractopamine, sehingga produktivitas pullet (ayam betina remaja) terhambat. Sebagai solusi saat ini, peternak telah mencoba melakukan mixing pakan mandiri untuk mencoba menggantikan fungsi AGP tersebut. Namun, sayangnya belum ada hasil.
BACA JUGA: Harga Telur Mahal, Pedagang Ikut Mengeluh
Faktor lain yang diduga memengaruhi naiknya harga telur di kandang adalah kenaikan harga pakan ternak. Seperti diketahui, komponen pakan merupakan komponen biaya terbesar, yaitu mencapai 35 persen dari total biaya produksi.
Kemudian, tak kalah berpengaruhnya adalah dengan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar, di mana bahan baku pakan ternak masih impor, sehingga menyebabkan kenaikan harga pakan.
BACA JUGA: Harga Telur Meroket, Ternyata Ini Penyebabnya
"Terhadap kenaikan harga telur ayam ini, KPPU akan tetap melaksanakan pengawasan pelaku usaha, serta mengumpulkan data dan informasi benar tidaknya terjadi penurunan pasokan dari sentra," bebernya.
Kendati menemukan informasi tersebut, Abdul Hakim menyatakan, pihaknya tidak menyerah sampai di situ. KPPU akan melakukan pemantauan langsung ke peternakan ayam petelur di Balikpapan maupun sekitarnya. Juga melakukan koordinasi dengan instansi teknis terkait, seperti balai karantina dan pelaku usaha yang memiliki data distribusi (EMKL/PBM).
Sementara itu, pedagang telur di Pasar Klandasan Balikpapan mengakui, harga telur ayam sempat turun setelah Lebaran. Namun, kembali naik hingga saat itu. “Sebelumnya, yang kecil Rp 1.500 per butir sekarang Rp 1.700 per butir,” ujarnya.
Irma, pedagang sembako di kawasan Pandansari juga mengatakan hal yang sama. "Termurah sekarang Rp 1.700 per butir sedangkan ukuran paling besar Rp 1.900 per butir. Sebelumnya, Rp 1.500 hingga Rp 1.800 per butir," pungkasnya. (aji/tom/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Ayam dan Telur Masih Mahal, Ini Pemicunya
Redaktur & Reporter : Soetomo