Harga Tiket Pesawat Mahal, Pilih Mudik Naik Kapal Laut

Minggu, 28 April 2019 – 15:33 WIB
Para peserta angkutan mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut. Foto dok Humas Pelni

jpnn.com, JAKARTA - Masih tingginya harga tiket pesawat membuat calon pemudik yang berniat pulang kampung saat lebaran 2019 nanti mulai berpikir mencari alternatif angkutan.

Sebagai gambaran, pada 2018, harga tiket pesawat Garuda Jakarta-Manado di kisaran Rp 1,4 juta. Namun, sejak awal 2019, harga tiket Garuda naik menjadi Rp 3,2 jutaan.

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2019: Kemungkinan Besar Ganjil Genap Diterapkan di Tol

Tidak hanya Garuda, Batik Air juga di kisaran Rp 2,8 juta, Citilink Rp 2,9 juta, dan Lion Air Rp 2,7 juta. Harga tersebut setara tiket Jakarta-Manado pulang pergi pada 2018.

Tidak turunnya harga tiket, membuat para perantau memikirkan jalur transportasi lainnya. Untuk wilayah Jawa dan Sumatera bisa menempuh jalur darat. Namun, untuk wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku, alternatifnya lewat jalur laut.

BACA JUGA: Genjot Sektor Pariwisata tapi Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Bagaimana nih?

"Terpaksa harus naik kapal laut kalau mudik ke Manado," kata Sunarni, karyawan salah satu perusahaan swasta di Yogyakarta kepada JPNN, Minggu (28/4).

BACA JUGA: Genjot Sektor Pariwisata tapi Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Bagaimana nih?

BACA JUGA: Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Tinggal 20 Persen

Nani, sapaan akrab Sunarni, menambahkan, keuntungan naik kapal laut tidak ada pembatasan jumlah bagasi. Namun, perjalanan dari Yogyakarta ke Manado bisa memakan waktu lima hari.

"Dari segi waktu enggak efisien sih. Cuma bagaimana lagi, orang tua, kakak, adik, dan keponakan tinggal di Manado. Jadi harus tetap pulang," ucapnya.

Gadis berdarah Solo ini berharap harga tiket akan turun jelang lebaran. Seandainya tidak turun, Nani terpaksa batal mudik.

"Kalau naik kapal laut bisa saja, cuma saya suka mabuk laut jadi susah juga. Saya sudah kontak ibu saya, nanti uang pengganti tiket saya kirim saja. Kalau mudik saya harus keluarkan uang sekitar Rp 10 juta," keluhnya.

Senada itu Indri, karyawan BUMN asal Riau ini juga mengaku pusing tidak bisa mudik. Dengan harga tiket yang melangit akan sulit baginya bertemu sanak saudaranya di kampung.

"Saya bertiga, bisa dihitung berapa duit yang harus ke luar. Bisa juga sih pakai mobil cuma biayanya juga mahal. Lagipula susah karena saya masih punya anak kecil," ucapnya.

Harga tiket yang terus meroket membuat Indri pesimistis bisa mudik kecuali saat dinas luar kota. Baik Indri maupun Nani berharap, harga tiket bisa kembali normal. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Hari Jelang Puasa, Korlantas Pantau Jalur Mudik Non Tol


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler