jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, kemungkinan besar sistem ganjil genap akan diberlakukan di jalan tol saat arus mudik dan arus balik lebaran 2019.
Kemacetan di jalan tol saat arus mudik dan balik 2019 kemungkinan akan lebih tinggi dibanding tahun lalu.
BACA JUGA: 11 Hari Jelang Puasa, Korlantas Pantau Jalur Mudik Non Tol
”Dari Korlantas memprediksi peningkatan jumlah kendaraan sampai 30 persen, jumlah detilnya belum ya,” paparnya seperti diberitakan Jawa Pos.
Penerapan sistem ganjil genap ini nantinya akan menjadi diskresi dari petugas di lapangan. Pertimbangannya adalah tingkat kemacetan yang terjadi di jalan tol. ”Kalau sangat padat, ya diberlakukan,” ujarnya.
Namun, sistem ganjil genap bukan merupakan satu-satunya metode yang akan diberlakukan. Ada beberapa metode lain, seperti contraflow dan pengalihan arus yang juga diterapkan bergantung kondisi. ”Intinya untuk mengurai arus kendaraan,” paparnya.
BACA JUGA: Polri Prediksi Pemudik di Lebaran 2019 Meningkat Hingga 30 Persen
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2019: Transaksi di Tol Cikampek Terbuka Penuh
Menurutnya, saat ini sebagai salah satu tahap Operasi Ketupat 2019, Korlantas Polri tengah mengecek kesiapan jalan tol dari Jakarta-Surabaya. Akan diketahui apa saja hambatan yang ada. ”Proses pengecekan masih berlangsung, nanti akan diketahui hasilnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2019: Transaksi di Tol Cikampek Terbuka Penuh
Dalam Operasi Ketupat 2019 jumlah personil yang akan terlibat mencapai 124 ribu personel yang tersebar di seluruh Polda se-Indonesia. ”Dari Lantas hingga reserse semuanya ada,” jelas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuka lima ruas jalan tol sebagai jalur fungsional baru untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Dibukanya jalur fungsional dapat menjadi alternatif pemudik disamping jalur-jalur nasional dan menyambung ruas tol yang telah beroperasi.
Kelima ruas tol fungsional tersebut adalah tol Pandaan – Malang seksi I-III sepanjang 30,6 Kilometer (Km), tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189,20 Km), Medan – Binjai Seksi I Segmen Helvetia – Jalan Veteran (2,8 Km), tol Manado – Bitung (Ss. Sukur – Ss. Kauditan) sepanjang 18 Km, tol Balikpapan – Samarinda seksi I – III (70,5 Km). Total panjang tol fungsional adalah 311,1 kilometer.
Kemudian Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (140,41 Km), Palembang – Indralaya (21,93 Km), Medan - Binjai Seksi II dan III Helvetia – Binjai (10,46 Km), Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (62,11 Km), dan Belawan – Medan – Tanjung Morawa (42,7 Km). Kemudian di wilayah Sulawesi yang sudah beroperasi, yaitu Ujung Pandang Seksi I dan II (6,05 Km) serta tol Makassar Seksi IV (11,6 Km).
“Kementerian PUPR berupaya seoptimal mungkin, agar mudik Lebaran tahun ini lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya dari sisi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Tol fungsional rencananya akan dibuka mulai H-10 hingga H+10 Lebaran yang ditandai dengan penghentian semua pekerjaan konstruksi yang tengah berjalan. Pemerintah juga mengoptimalkan seluruh infrastruktur jalan tol yang telah beroperasi untuk arus mudik tahun ini, seperti Tol Trans Jawa mulai dari Merak hingga Probolinggo yang telah tersambung sepanjang 964 Km.
Penggunaan jalur darat pada Lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya seiring dengan minat masyarakat yang besar untuk mencoba jalur – jalur baru tol, sekaligus untuk berekreasi ke destinasi wisata yang dilalui.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2019: Gerbang Tol Jakarta - Cikampek Digeser
Diperkirakan sekitar 8,44 juta kendaraan yang terdiri dari 3,76 juta kendaraan pribadi dan 4,68 juta bus akan melintas saat mudik Lebaran 2019. Data Litbang Kementerian Perhubungan kita memperkirakan sekitar 40 persen menggunakan jalan tol atau sekitar 3,376 juta orang atau diperkirakan sebanyak 640 ribu kendaraan menggunakan jalan tol saat arus mudik dan 750 ribu kendaraan pada arus balik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan, perkiraan puncak kepadatan kendaraan adalah16 persen lebih padat dari total jumlah per hari, yakni sekitar 102 ribu kendaraan pada arus mudik dan 120 ribu kendaraan saat arus balik.
Sepanjang Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo disediakan 55 tempat istirahat (rest area) yang terbagi menjadi 25 rest area tipe B dan 30 tipe A. Rest Area Tipe B dilengkapi fasilitas ATM Center termasuk untuk isi ulang kartu tol, toilet, warung, minimarket, mushola, restoran, ruang terbuka hijau, dan sarana parkir. Sementara untuk tipe A dilengkapi fasilitas yang sama dengan tipe B dengan tambahan klinik kesehatan, bengkel, dan SPBU.
Selain rest area, lanjut Danang, pemerintah juga menyiapkan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) sebanyak 71 area, terdiri atas 35 di jalur A (Jakarta-Jawa Timur) dan 36 di jalur B (Jawa Timur-Jakarta).
“Jarak TIP di jalur A sekitar 20 Km, di jalur B sekitar 23 Km. Jarak terpanjang 52 Km di ruas Kertosono – Mojokerto. Ini juga harus menjadi perhatian pemudik terkait persiapan BBM dan bekal makanan atau minum,” tuturnya. (idr/tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mudik Lebaran 2019: Gerbang Tol Jakarta - Cikampek Digeser
Redaktur : Tim Redaksi