Harganas ke-30: BPIP Gotong Royong Menurunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

Jumat, 07 Juli 2023 – 16:27 WIB
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi mendampingi langsung acara Deklarasi Remaja Gotong Royong yang berjumlah sebanyak 500 orang pada Launching Integrasi Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dan Duta Damai Pencegahan Terorisme dalam rangkaian peringatan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7). Foto: Dokumentasi Humas BPIP

jpnn.com, BANYUASIN - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan BNPT mendampingi langsung acara Deklarasi Remaja Gotong Royong yang berjumlah sebanyak 500 orang pada Launching Integrasi Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dan Duta Damai Pencegahan Terorisme.

Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang mengusung tema 'Menuju keluarga bebas Stunting Untuk Indonesia Maju' di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7).

BACA JUGA: Kepala BPIP Prof Yudian Sampaikan IAP Bisa Menjadi Dasar Penguatan Kebijakan Pemerintah

Ini merupakan bentuk komitmen dan gotong royong BPIP, BKKBN, dan BNPT yang berperan aktif menyosialisasikan pencegahan stunting untuk menyelamatkan generasi Indonesia masa depan melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.

Berdasarkan Survei Status Gizi Nasional (SSGI) 2022, tingkat prevalensi stunting secara nasional adalah 21,6 persen, jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen.

BACA JUGA: Kunjungi BKN, Wakil Kepala BPIP Bahas Pembinaan Kepegawaian

Namun masih di atas ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan prevalensi stunting di bawah 20 persen.

Wapres Ma'ruf Amin menekankan kembali arahan Presiden Jokowi pada Rakernas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 25 Januari 2023 yang menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Wapres Ma’aruf Amin menyampaikan, suatu masyarakat dan sebuah bangsa tergantung pada keluarga.

Peran keluarga bagi masyarakat dan negara begitu penting.

Secara internal, keluarga melahirkan generasi yang sehat.

Secara eksternal, keluarga menumbuhkan masyarakat dan negara yang hebat.

“Maka pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting fisiknya, mentalnya, maupun kehidupannya," kata Wapres Ma'ruf Amin.

"Kelak, mereka akan menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia seperti yang diucapkan oleh presiden pertama kita, Presiden Soekarno," imbuhnya.

Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi mendukung penuh program percepatan penurunan stunting dengan memberdayakan Purnapaskibraka Duta Pancasila di seluruh Indonesia untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Stunting itu tidak pancasilais. Nah, kami memasukan nilai-nilai Pancasila sebagai programnya BKKBN berupa kolaborasi di lapangan dengan para kader, yakni mereka, Purnapaskibraka Duta Pancasila yang ada di seluruh Indonesia," tuturnya.

Purnapaskibraka Duta Pancasila, dikatakan Yudian akan diberdayakan untuk membantu menyosialisasikan kepada para generasi muda, khususnya milenial tentang stunting dan pencegahannya.

“Upaya itu sebagai bentuk aktualiasai nilai-nilai Pancasila yang perlu juga digerakkan bersama-sama dalam menyongsong target penurunan stunting pada tahun 2024," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi BPIP terkait dengan upaya gotong royong dalam program kolaborasi para Duta Pancasila Purnapaskibraka Indonnesia sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.

Gotong royong dan pendekatan pentahelix bersama stakeholders dalam percepatan penurunan stunting menurut Hasto akan lebih diperkuat dalam strategi pada 2023.

“Keterlibatan BPIP dan BNPT sangat luar biasa dan penting dalam melakukan pendidikan karakter ke depan”, ujar Hasto Wardoyo.

Hasto menegaskan Harganas ke-30 menjadi momentum tepat sebagai upaya gotong royong penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting.

Menurutnya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui komitmen gotong royong dan tekad bersama BPIP.

“Terintegrasi, mereka yang harus berkeluarga, remaja ini harus berencana, mereka juga harus bisa menghayati Pancasila, menjadi Duta Pancasila dan mereka juga harus anti terorisme. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih atas tedad bulat yang akan kita declare pada hari ini," terangnya.

Sebanyak 500 remaja gotong royong mendeklarasikan dan berikrar sebagai bentuk sinergisitas oleh Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia dan Duta Damai.

Turut mendampingi Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi, Wakil Kepala BPIP Karjono, Sekretaris Utama BPIP Adhianti.

Selain itu juga ada pejabat BPIP lainnya, uakni Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, dan Komunikasi Prakoso, Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi KA Tajuddin, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tonny Agung Arifianto,, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina, dan Pejabat Tinggi Pratama di lungkangan BPIP.

Hadir pula Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Banyuasin Askolani, dan para gubernur/bupati/wali kota serta unsur forkopimda. (mrk/jpnn)

Isi Deklarasi dan Ikrar Remaja Gotong Royong

Duta Pancasila Paskibraka Indonesia: Setia dan Patuh, Mandiri, Amanah, Rajin, Trengginas. DPPI: Semesta Bergotong Royong Cegah Stunting, Salam Pancasila

Ikrar Remaja Indonesia:

Kami Remaja Indonesia, Bertaqwa Kepada Tuhan YME

Kami Remaja Indonesia Menjunjung Tinggi Integritas dalam Membumikan Nilai-Nilai Pancasila

Kami Remaja Indonesia, Siap Berkontribusi dalam Upaya Percepatan Stunting di Indonesia

Kami Remaja Indonesia, Siap Berkolaborasi dan Bergotong Royong Untuk Menghindari Seks Bebas, Pernikahan Usia Dini, Napza Dan Radikal Terorisme Demi Terciptanya Generasi Muda yang Berkualkitas

Kami Remaja Indonesia, Siap Menjadi Pelopor dan Pemuka Perubahan Bangsa untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045. Melaju Lebih Maju.

Atas Nama Remaja Indonesia, Sumatera Selatan, 6 Juli 2023


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler