Hari Gizi Nasional 2022, BRI Ambil Peran lewat 'Cegah Stunting itu Penting'

Rabu, 26 Januari 2022 – 13:05 WIB
BRI mengadakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)/CSR BRI Peduli Stunting berupa pemberian bantuan 'Cegah Stunting itu Penting'. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - BRI menyadari bahwa generasi muda adalah harapan bangsa di masa depan.

Gizi adalah aspek penting dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan harus dimulai sejak dini.

BACA JUGA: Mau Punya Hunian lewat KPR BRI? Begini Caranya, Mudah Banget

Namun, pemenuhan gizi pada balita masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan Indonesia juga menghadapi kendala dalam menekan jumlah stunting.

BACA JUGA: BRI Atur Strategi Hadapi Transaksi Digital yang Diprediksi Capai Rp 50 Kuadriliun

BRI turut mengambil bagian dalam mencetak generasi muda yang sehat. Dalam rangka Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap 25 Januari, BRI mengadakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)/CSR BRI Peduli Stunting berupa pemberian bantuan “Cegah Stunting itu Penting”.

Bantuan diberikan kepada 332 Posyandu/Puskesmas di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya adalah di Padang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Papua.

BACA JUGA: Inilah Tampang Pembobol Uang Agen BRI Link di Rokan Hilir, Tak Disangka

"Khusus di Jabodetabek, bantuan cegah stunting diberikan pada 50 titik Posyandu/Puskesmas di wilayah Tangerang, Provinsi Banten. Secara simbolis, penyerahan bantuan diberikan di Posyandu Batu Jaya, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten pada Selasa (25/1)," beber Aestika dalam keterangan yang diterima, Rabu (26/1).

Menurutnya, bantuan yang diberikan BRI berupa paket Antropometri Kit untuk setiap Posyandu/Puskesmas dan penyaluran sembako bagi masyarakat. Setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari timbangan digital, pita LILA dan thermogun.

Setiap penerima manfaat juga mendapat bantuan sembako dari BRI berupa beras bergizi tinggi, telor dengan protein tinggi, susu, kacang hijau, dan lainnya.

“Ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi generasi penerus bangsa sekaligus membantu pemerintah dalam memerangi stunting di Indonesia. Kami pastikan bantuan ini dapat tersalurkan kepada penerima dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat”, tegas Aestika.

Stunting adalah kondisi anak pendek berdasarkan umur yang merupakan salah satu indikator kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang.

Kondisi ini terutama terjadi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Meski kini angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari sebelumnya 27,7 persen 2019 menjadi 24,4 persen 2021.

Hasil Riskesdas mencatat, jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Tetapi, langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan semua pihak.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler