Hari Ini Kompolnas Turun ke Medan

Klarifikasi Tewasnya Kapolsek Dolok

Sabtu, 30 Maret 2013 – 11:58 WIB
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dipastikan Sabtu (30/3) ini akan turun ke Sumatera Utara, guna mengusut peristiwa amuk massa yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Andar Siahaan.

Kepastian tersebut sebagaimana dikemukakan Komisioner Kompolnas Edi Sahputra Hasibuan Jakarta, Jumat (29/3). "Kami datang ke Sumut untuk melakukan klarifikasi atas berbagai kasus yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik," katanya.

Menurut Edi, Kompolnas nantinya akan mencari tahu seperti apa sebenarnya peristiwa Rabu (27/3) lalu sampai terjadi, termasuk mengklarifikasi proses penggerebekan judi Toto Gelap (Togel) yang disebut sebagai penyebab hingga istri tersangka meneriaki para polisi sebagai maling. "Jadi kita akan melakukan klarifikasi, apakah (penggerebekan) sudah sesuai prosedur atau tidak," katanya.

Saat ditanya apakah memang Kompolnas mencium adanya indikasi pelanggaran prosedur, Edi mengaku belum dapat memastikan. Ia hanya memastikan kalau dalam hal ini Kompolnas memberi apresiasi khusus pada korban.

Langkah ini bertujuan agar pengorbanan Kapolsek Andar dalam menjalankan tugas penegakan hukum benar-benar mendapat perhatian dari pimpinan kepolisian. "Kami dapat mengusulkan agar yang bersangkutan bisa mendapat kenaikan pangkat istimewa," ujarnya.

Selain itu, Kompolnas menurut Edi juga akan meminta polisi mengusut hingga tuntas peristiwa dimaksud. Dan siapa saja yang terlibat harus diproses. Tapi dalam melaksanakannya kepolisian perlu diingatkan agar jangan melakukan langkah tersebut dilandasi aksi balas dendam.  

"Hal ini penting karena pelaku bukan saja melanggar hukum dengan terlibat kasus perjudian, tapi juga melakukan penganiayaan hingga seorang Kapolsek sampai tewas,"ujarnya.

Dalam kesempatan kali ini Edi juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Karena hanya dengan teriakan maling, amuk massa sampai terjadi. Untuk itu ia kembali mengggugah masyarakat agar kembali menjunjung hukum sebagai panglima tertinggi. Jika ini dilakukan maka setiap pelanggaran tentu dapat diselesaikan lewat langkah-langkah hukum yang telah ditetapkan.

"Selain itu kami juga meminta Kapolda Sumut memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban," katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kapolsek Dolog Pardamean AKP Andar Siahaan, tewas diamuk massa, Rabu (27/3) sekira pukul 22.00 WIB. Dia menjadi sasaran amuk warga saat membawa penulis Toto Gelap (Togel) yang ditangkap di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolog Saribu, Kecamatan Dolog Pardamean.

Informasi yang dihimpun, pada awalnya Kapolsek bersama tiga anggotanya menggerebek salah satu rumah warga yang diduga tempat menulis judi togel. Setelah melakukan penangkapan, dan membawa tersangka ke dalam mobil, istri tersangka menjerit dan meneriaki maling ke arah polisi yang menangkap suaminya.

Mendengar teriakan tersebut, ratusan warga sekitar keluar dan mengejar Kapolsek dan anggotanya yang mengendarai Toyota Kijang warna biru BK 1074 FN. Warga yang menyemut membawa parang, balok, batu dan tombak.

Melihat kondisi itu, salah seorang anggota polisi menyuruh Kapolsek lari menyelamatkan diri. Namun Kapolsek memerintahkan ketiga anggotanya masuk ke dalam mobil.

Selanjutnya, Kapolsek bersama tiga anggota sempat menyelamatkan diri. Namun masyarakat yang sempat terprovokasi teriakan maling oleh istri penulis togel, tetap mengejar polisi sambil memukuli dan melempari mobil tersebut.

Tidak sampai di situ, karena korban tidak menghentikan mobilnya, warga menghalangi jalan dengan gerobak kerbau yang terparkir di pinggir jalan.

Merasa terancam, Kapolsek yang saat itu bertugas sebagai pengemudi, menabrak gerobak kerbau yang digunakan warga untuk menghentikan mereka. Namun, kedua roda kiri mobil yang ditumpangi ke empat polisi tersebut masuk ke parit di pinggir jalan yang membuat mobil terpaksa berhenti.

Para polisi ini kemudian mencoba melarikan diri. Namun langkah tersebut membuat warga semakin emosi. Ratusan warga memukuli dan melempari kaca mobil sembari berteriak menyuruh keluar. Tiga orang berhasil melarikan diri, sementara Kapolsek masih tetap tinggal di dalam mobil. Warga kemudian membuka paksa mobil dan menarik sang Kapolsek keluar. Ia dipukuli hingga tewas. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KSAD Akui Oknum TNI-AD Terindikasi Terlibat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler