Pembatalan dilakukan dari pukul 04:22 dini hari hingga 21:50 malam. Sebanyak 92 perjalanan itu, terdiri dari 6 perjalanan menuju Depok, 29 perjalanan menuju Tanah Abang, 4 perjalanan menuju Manggarai, dan 53 perjalanan menuju Jakarta Kota. Mau tidak mau, sekitar 25.000 penumpang KRL Commuter Line dan 15.000 calon penumpang KRL Ekonomi harus mencari moda transportasi lain menuju ibu kota.
"Kerusakan tidak bisa ditangani dalam satu malam. Jalur tidak bisa dilintasi KRL, sehingga diputuskan untuk membatalkan semua perjalanan dari Bogor," kata Wakil Kepala Stasiun Bogor, Enjang Budiman kepada Radar Bogor, tadi malam.
Selain mencari moda transportasi lain, lanjut Enjang, calon penumpang bisa bergeser ke Stasiun Bojonggede untuk melakukan perjalanan ke Jakarta. "Tapi, kapasitasnya terbatas, tidak semua calon penumpang bisa terangkut. Hanya dilakukan sekitar 46 perjalanan dari sana," jelasnya.
Endang mengatakan, tak optimalnya pengalihan perjalanan dari Stasiun Bojonggede diakibatkan terjebaknya enam rangkaian kereta di Stasiun Bogor. "Rangkaian kereta yang sudah masuk ke Stasiun Bogor tak bisa diberangkatkan, karena perlintasan Cilebut tak bisa dilalui," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap hari ada 12 rangkaian kereta dari Stasiun Bogor yang melakukan 92 perjalanan, dari pagi hingga malam. Akibat bencana ini, sambung Enjang, Stasiun Bogor kehilangan kesempatan untuk menjual sekitar 40.000 tiket perjalanan dengan omzet sekitar Rp150 juta. "Kami menyadari calon penumpang pun mengalami kerugian. Untuk itu, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Perbaikan akan dilakukan secepat mungkin. Saat ini sudah mulai dilakukan," tandasnya.(yus/cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Tata Angkutan, Para Supir Akan Ditatar
Redaktur : Tim Redaksi