jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) hari ini (24/6) tampil satu arena dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Kedua tokoh yang sempat menjadi lawan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 itu tampil bersama di Lapangan Enggal, Bandarlampung. Kali ini tentu saja mereka satu suara: memenangkan duet Joko Widodo (Jokowi)-JK.
Bahkan begitu tiba di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan sekitar pukul 09.00 WIB, JK dijadwalkan langsung menjemput Mega di Hotel Sheraton. Ketum PDIP itu memang sudah berada di Bandarlampung sejak tadi malam.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2009, Mega maju menggandeng Prabowo Subianto dari Partai Gerindra. Sedangkan JK-Wiranto mengusung bendera Partai Golkar dan Hanura. Namun yang keluar sebagai pemenang tetap incumbent Susilo Bambang Yudhoyono. Jagoan Demokrat itu berpasangan dengan Boediono.
Adalah Wakil Ketua DPD PDIP Lampung Tulus Purnomo yang menyampaikan skenario tersebut. Menurutnya, JK dan Mega akan berangkat bersama dari Hotel Sheraton untuk menuju Lapangan Enggal. Setelah kampanye, mereka makan siang dan melanjutkan perjalanan masing-masing. "Pak JK ke Bengkulu dan Bu Mega ke Palembang," kata Tulus semalam (23/6).
Sementara itu, Mega semalam menghadiri silaturahmi dengan kader eksekutif, legislatif, struktural partai, dan relawan pemenangan Jokowi-JK di Ballroom Hotel Sheraton. Tampak dalam silaturahmi tertutup itu Ketua DPD PDIP Lampung Sjachroedin Z.P., Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, Tulus Purnomo, Sekretaris DPD PDIP Dedi Aprizal, serta fungsionaris dan kader PDIP lainnya.
Tulus menuturkan, sebelum menghadiri silaturahmi dengan kader se-Lampung itu, Mega menghadiri haul ke-113 mantan Presiden Soekarno. Di mana dalam haul tersebut digelar 1.000 tumpeng kecil dan dua tumpeng ukuran besar.
"Besok (hari ini, Red) pada rapat umum juga dihadiri Hasto Kristianto (juru bicara Jokowi-JK); Eriko Sutarduga Sitorus; dan Rini Suwandi (mantan Menperindag). Sedangkan Pak Jokowi direncanakan hadir pada kampanye terakhir di Lampung. Di samping itu, pada 3 Juli mendatang juga digelar konser musik Slank di GOR Saburai untuk mendukung Jokowi-JK," bebernya.
Sjachroedin dalam rapat koordinasi yang dihadiri partai koalisi NasDem, PKPI, Hanura, dan PKB di Rumah Makan Puspa Ayu kemarin mengatakan, rapat koordinasi bertujuan mempersiapkan kedatangan Mega dan JK.
BACA JUGA: Pemred Obor Rakyat Bantah Sebar Kebencian ke Jokowi-JK
"Yang pasti, kami tidak pernah bicara target seperti yang disampaikan tim pemenangan lainnya. Karena meski selisih seujung rambut, yang penting kami menang," kata Oedin, panggilan akrab Sjachroedin Z.P.
Dalam kesempatan itu, Oedin yang juga ketua Majelis Penyeimbang Adat Lampung (MPAL) memastikan dukungan yang disampaikan 1.250 tokoh adat Lampung terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Mahan Adat Jajar Intan, Sabtu (21/6), bukan atas nama MPAL. "MPAL tidak berpolitik dan tak memihak siapa pun. Kecuali dukungan perorangan," kata Oedin.
Ditegaskannya, MPAL hanya bicara tentang adat istiadat dan budaya. Sehingga tidak seharusnya membawa nama MPAL ke ranah politik.
"Sebagai organisasi, MPAL netral. Tidak boleh dibawa ke mana-mana. Nanti rusak! 1.250 tokoh adat itu sifatnya perorangan. Tak bisa mengatasnamakan lembaga adat," tandas mantan gubernur Lampung ini. (ben/dna/p6/c1/ade)
BACA JUGA: LPSK Pastikan Lindungi Whistleblower
BACA JUGA: Golkar Pecat Kader Pendukung Jokowi-JK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Visi Jokowi-JK Sejalan dengan Aswaja
Redaktur : Tim Redaksi