BACA JUGA: Kembalikan SPBU ke RTH Dapat Penghargaan
Kemarin, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah melakukan pengecekan ulang, memeriksa untuk menjaga kesesuaian terhadap materi yang diujikan.Berdasakan peraturan pemerintah (PP) tentang standar nasional pendidikan, terdapat tiga mata pelajaran yang diujikan dalam UASBN tahun ini
BACA JUGA: Penduduk Bekasi Kota Capai 2,3 Juta
Selanjutnya dilakukan integrasi dengan ujian sekolah.Tidak seperti ujian nasional (Unas) SLTA dan SLTA sebelumnya, seluruh materi yang terdapat pada seluruh soal dibuat dengan menggabungkan antara buatan pemerintah dan daerah dengan perbandingan 25 dan 75 persen
BACA JUGA: Andalkan Transportasi Air
Mereka sudah mendapatkan pelatihan di Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) milik Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).Dalam materi soal yang akan diujikan nanti pada kisi-kisi mata pelajaran matematika, para siswa-siswi diharapkan mampu menentukan hasil operasi hitung penjumlahan, pengurangan pada bilangan cacah, dan menyesaikan soal cerita untuk tingkat dasarSementara mata pelajaran IPA, kisi soal yang diberikan kemungkinan akan lebih banyak memberikan soal mengenai ciri dan nama mahluk hidup tertentu.
Pendistribusian soal akan dilaksanakan mulai pagi hari ini sejak pukul 05.00 WIB untuk wilayah Kepulauan Seribu dan sekitarnyaDiharapkan, pengiriman naskah soal selesai pada 10.00 WIB dan langsung dimasukkan ke dalam ruang isolasi yang sudah disiapkan sebelumnya’’Pendistribusian baru dilakukan pada tanggal tiga besok (hari ini, Red) dari percetakan menuju rayon,’’ kata Taufik Yudi Mulyanto, kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dihubungi kemarin.
Berbeda dengan pelaksanaan unas SLTP dan SLTA beberapa waktu lalu, ujian terakhir tingkat dasar ini dilakukan tanpa mengundang Tim Pemantau IndependenSehingga, pengawasan dan pelaksanaan ujian tersebut sepenuhnya dilakukan oleh pengawas dan sekolah yang bersangkutan’’Mereka kan sedang masa berkembang, jadi kita percayakan sepenuhnya pada orang-orang yang memang sudah mereka kenal,’’ lanjutnya.
Hal itu juga untuk memberikan efek psikologi bagi para siswa agar tidak terganggu dengan kehadiran orang yang masih asing di matanyaTerlebih, dibandingkan siswa SLTP dan SLTA, kemungkinan untuk menjawab soal dengan cara yang dilarang jumlahnya lebih kecil karena dianggap masih sangat polos’’Penempatan tim sendiri kemungkinan hanya ada di rayon-rayon,’’ bebernya kepada INDOPOS, kemarin (2/5)(mom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Askes Jamin Berobat ke Dokter Keluarga
Redaktur : Auri Jaya