Hari Kedua Pencarian, Karsiti Belum Ditemukan, Warga Berencana Mendatangkan Pawang Buaya

Selasa, 01 Juni 2021 – 15:11 WIB
Warga berkumpul di dekat kanal lokasi seekor buaya menyerang seorang warga Desa Ganesha Mukti Kabupaten Banyuasin, Senin (31/5) (ANTARA/HO/21)

jpnn.com, PALEMBANG - Seorang perempuan warga Desa Ganesha Mukti Jalur 15 Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Karsiti (45) masih belum ditemukan setelah menjadi korban terkaman buaya muara, Minggu (30/5) lalu.

Karsiti diterkam buaya muara saat dia memancing ikan bersama anak lelakinya, Selin (17), di aliran kanal sekitar 15 meter dari rumahnya.

BACA JUGA: Selin Saksikan Tubuh Ibunya Diseret Buaya ke Sungai

Menurut Kapolsek Muara Padang AKP Marinus Ginting korban diterkam serta ditarik buaya ke dalam kanal sedalam tiga meter pada Minggu (30/5) pukul 20.30 WIB, dan hingga Selasa (1/6) siang keberadaannya tak kunjung ditemukan.

Tim gabungan masih terus mencari keberadaan Karsiti.

BACA JUGA: Warga Temukan Buaya Muara Mati di Pinggir Sungai Mentaya

"Ini sudah pencarian hari kedua, tim gabungan Polisi, TNI, BPBD, BKSDA dibantu warga masih menyisir kanal sampai ke aliran Sungai Taro yang berjarak satu kilometer," ujarnya, Selasa (1/6).

Karsiti bersama Selin duduk berdampingan di pinggir kanal dengan kondisi penerangan seadanya saat memancing.

BACA JUGA: Kamarudin Diterkam Buaya, Kondisinya Mengenaskan

Saat itu, kondisi air sedang pasang, dan tingginya hampir menyamai tanggul kanal.

Diduga, akibat air pasang itulah seekor buaya mendekati keduanya, serta langsung menyambar dengan gerakan sapuan mulut menyamping.

Sambaran awal buaya tersebut sebenarnya menyasar Selin.

Namun, dia berupaya melompat ke belakang sehingga sambaran buaya mengenai badan ibunya yang berada di samping.

Setelah itu, buaya tersebut langsung menarik ibunya ke dalam kanal dengan sangat cepat.

"Anaknya kesusahan mau menolong karena gelap. Jadi, langsung pulang ke rumah minta pertolongan," kata dia.

AKP Ginting menambahkan proses pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan.

Dia mengakui tim gabungan dan warga cukup kesulitan karena hanya mengandalkan alat-alat manual dalam pencarian.

Warga bahkan berencana memanggil pawang buaya agar korban segera ditemukan.

"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemunculan buaya maupun jasad korban," jelasnya.

Dia menyebut di sepanjang kanal tersebut sudah ada peringatan terkait keberadaan buaya.

Sebab, kanal itu tersambung dengan aliran Sungai Taro yang menjadi habitat buaya muara.

Warga bahkan sebenarnya sering menjumpai buaya-buaya muara di kanal tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler