Hari Krida Pertanian, Mentan SYL Ajak Utamakan Sejahterakan Petani dengan Stop Impor

Rabu, 21 Juni 2023 – 14:59 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memimpin upacara peringatan Hari Krida Pertanian, Rabu (21/6). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajarannya untuk bersyukur dalam memaknai Hari Krida Pertanian (HKP) ke-51.

Menurut Mentan SYL, selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan.

BACA JUGA: Mentan SYL: Smart Green House Bisa Hasilkan Produk Pertanian Berkualitas

Hal ini mengingat dalam empat tahun terakhir Indonesia berhasil melewati berbagai ancaman krisis global, terutama saat pandemi maupun perubahan cuaca iklim dunia.

"Mau sampai kapan saudara di saat panen raya melimpah dan produktivitas tertinggi selama 77 tahun kita malah impor. Mungkin karena ada alasan-alasan yang harus bisa terima dengan baik, tetapi kami berharap, selain importasi yang ada, belilah hasil pertanian rakyat," kata Mentan SYL.

BACA JUGA: Kementan Ajak Penyuluh Persiapkan Diri Wujudkan Negara Eksportir Pangan

Di sisi lain, kata Mentan SYL, produktivitas pertanian terbilang cukup tinggi di mana selama tiga tahun terakhir negara berhasil mendapat penghargaan FAO dan IRRI.

Artinya, Mentan SYL berharap ke depan tidak ada impor yang dilakukan, karena petani sukses bekerja menyediakan produksi dalam negeri.

"Pernah dengar orang lapar di saat Covid-19? Data BPS menyebut sektor pertanian naik sampai 16,42 persen. Jadi sekali lagi, saya tidak suka orang-orang yang impor dan bermain-main untuk dengan petani," tegasnya.

Mentan SYL menyampaikan HKP tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.

Karena itu, dia mengajak pegawai dan masyarakat untuk bersyukur lantaran 3 tahun sektor pertanian telah membuktikan bersama-sama bisa bangkit, sehingga ketahanan pangan mampu terjaga dengan baik.

“Karena itu saya selalu marah dengan impor, produktivitas kita tinggi buat apa impor," tegas Mentan SYL saat memimpin upacara memperingati Hari Krida Pertanian di kantor pusat Kementan, Rabu (21/6).

Bagi Mentan SYL, pertanian adalah sektor yang paling strategis dalam meningkatkan nilai tambah baik untuk masyarakat desa maupun kota.

Pertanian bahkan bisa menjadi daya gedor bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional.

Hal ini terbukti lantaran pertanian mampu tumbuh sebesar 16,42 persen di saat sektor lainya terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Saya tegaskan di Kementan, kami semua patuh tiga hal, yaitu patuhi SOP, jangan berbuat melawan hukum, dan no corruption. Itu perintah saya selama ini,” tegasnya.

Sementara itu, pegawai Kementan dari Biro Humas dan Informasi Publik Helmi Naibaho mengaku bangga dengan kinerja sektor pertanian di bawah pimpinan Mentan SYL.

Dia ingin kebanggaan ini menjadi pelecut utama dalam meningkatkan kinerja Kementan di tahun yang akan datang.

"Selama 20 tahun di Kementan, saya sangat bangga karena ini adalah momen-momen yang luar biasa di Hari Krida Pertanian, kami melihat petani semakin sejahtera, dan kami sebagai PNS harus berani mengutamakan prioritas untuk memajukan pertanian," kata Helmi Naibaho. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler