jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak milenial mengenal mengimplementasikan makna yang terkandung dalam tiap sila yang yerkdung dalam Pancasila.
Dia mengatakan dalam momentum Peringatan Hari Pancasila, Selasa (1/6) ada religiusitas dan nasionalisme. Dua hal itu saling menyatu dan tidak bisa dibelah.
BACA JUGA: Habib Rizieq Divonis 8 Bulan Penjara, Novel Singgung Kasus Kerumunan Jokowi dan Khofifah
"Di Indonesia ini ada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, maka nasionalis religius atau religius nasionalis adalah satu kesatuan," ujar dia.
Eks Menteri Sosial itu meminta masyarakat terutama para pemuda tidak mempermasalahkan antara agama dan Pancasila.
BACA JUGA: Sudah 2 Kali Ridwan Kamil Bertemu Khofifah, Apa yang Dibahas?
Menurut dia agama menjadi referensi kehidupan di dunia maupun di akhirat.
"Jadi, kalau di dalam referensi keagamaan ada wahyu, Pancasila diciptakan oleh insan-insan brilian di negeri ini," tegas dia.
Khofifah juga mengatakan kedua hal itu sudah semestinya tidak dipertentangkan, karena yang satu sifatnya wahyu dan satunya lagi ciptaan dari intelektual.
"Pancasila juga menjadi perekat antar suku, ras, agama dan golongan yang ada di Indonesia," tutur dia.
Khofifah menuturkan persatuan dibangun dari keberagaman perbedaan apa pun. Untuk itu Indonesia harus tetap dijaga persatuannya dengan berikhtiar dari berbagai keberagaman.
"Selalu mendengarkan pendapat dari pihak lain, melakukan musyawarah dan bagaimana kita memberikan keadilan sosial kepada seluruh masyarakat," kata dia.
Semua gagasan yang idealis, kata Ketum PP Muslimat itu, kalau bisa didasari rasa kebersamaan dengan persatuan. Semua pihak di Jatim harus turut serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dengan seluruh energi yang efektif dan produktif yang kita miliki, selamat Hari Pancasila, semoga semua bisa menjadi pemersatu persaudaraan kita," ujar Khofifah. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Saputra