jpnn.com - JAKARTA – Ujian nasional (UN) hari pertama, Senin (4/4) dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia telah usai dilaksanakan oleh sebagian siswa di SMAN 70 Jakarta.
Salah satu siswa jurusan IPA Gary Andersen, dengan santai mengatakan ujian yang dijalaninya kali ini biasa saja. Tidak ada tekanan atau kesulitan berarti yang dihadapi, karena soal-soal yang muncul di ujian hari ini sudah sering ia kerjakan saat belajar di sekolah maupun saat uji coba UN. Hanya saja untuk perihal teknis ia mengatakan lebih suka dengan ujian berbasis kertas.
BACA JUGA: Habib Rizieq Desak KPK Segera Tangkap Ahok
“Kalau komputer ini kendala mata, agak sakit kalau lama-lama menatap komputer," katanya.
Lain halnya dengan Gary, Dubhe Yasmine yang juga siswi jurusan IPA di SMAN 70 ini justru lebih nyaman menggunakan komputer dalam ujian nasional. Dalam mengerjakan soal tidak perlu menulis panjang lebar di kertas ujian. "Cukup klik-klik saja, lebih gampang," tuturnya.
BACA JUGA: Di Depan KPK, Massa Tuding Ahok Rugikan Negara Rp 1,8 Triliun
Dari segi kejujuran, baik Gary maupun Dubhe mengakui bahwa UN berbasis komputer lebih jujur. Selain tidak mendapat isu bocoran jawaban, kedua siswa ini merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan soal. Dari 50 soal UN, keduanya dapat menyelesaikan dalam waktu 1.5 jam, dengan pengawasan ketat dari guru-guru mereka sendiri.
Kepala SMAN 7 Rita Nurmastuti meyakini, UN hari pertama telah berlangsung tertib dan lancar. Ia berharap hasil para siswa pun akan baik dalam UN ini. "Semoga hasilnya nanti baik, anak-anak sudah berusaha maksimal," tuturnya.
BACA JUGA: Begini Kronologi Pemecatan Fahri Versi PKS
Di SMAN 70 yang berbasis komputer, untuk satu mata pelajaran dilakukan dalam tiga sesi setiap hari. Dalam satu kelas terdapat 35 siswa dengan jumlah komputer 40 unit. Sesi pertama berlangsung sejak pagi, dan sesi terakhir akan berakhir pada pukul 16.00 WIB.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Pengamat, Fahri Hamzah Dicopot Karena...
Redaktur : Tim Redaksi