jpnn.com - JAKARTA – Peneliti Utama pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Siti Zuhro mengatakan hanya ada satu alasan Fahri Hamzah dicopot sebagai kader PKS di semua tingkatan yakni Fahri bukan pendukung rezim penguasa PKS saat ini.
“Fahri dinilai pendukung utama rezim sebelumnya dan bukan pendukung penguasa PKS saat ini,” kata Siti, Senin (4/4).
BACA JUGA: Alhamdulillah, Dana Desa Rp 7,2 Triliun Sudah Cair
Dalam logika kekuasaan yang seperti itu, menurut Siti, maka kompetensi, integritas dan kualitas dari seorang kader tidak pernah jadi pertimbangan.
“Ketika saya naik, kamu tidak mendukung saya, maka tidak akan diakomodir," kata Siti.
BACA JUGA: Pemecatan Fahri Hamzah Pertanda PKS Gimana Gitu
Langkah ini, menurut Siti bisa berdampak positif bagi PKS jika kualitas mengganti minimal sama dengan Fahri.
“Namun langkah ini bisa blunder kalau pengganti Fahri kualitasnya di bawah Fahri. Ini akan jadi masalah buat PKS karena PKS akan berhadapan tidak hanya oleh anggota faksi Anis Matta tapi juga oleh pihak eksternal," jelasnya.
BACA JUGA: Panglima TNI: WNI yang Disandera Abu Sayyaf Dalam Keadaan...
Jika Fahri dan faksi Anis Matta memutuskan melawan keputusan DPP PKS lanjut Siti, maka yang akan dilawan tentunya adalah kultur di PKS sendiri, dimana Dewan Syuro memiliki kekuatan yang absolut dan tidak bisa dilawan. Hal ini menurut Siti tidak akan mudah mengingat kultur PKS hampir tidak ada yang pernah melakukannya.
“Tapi apa yang dilakukan oleh Dewan Syuro melalui Majelis Tahkim memecat Fahri Hamzah pun bukan kultur di PKS. Selama ini tidak pernah terdengar ada faksi-faksi di PKS seperti yang terjadi saat ini. Bahkan di era Anis Matta baik sebagai sekjen maupun Presiden PKS, mereka yang kini berkuasa tidak pernah disingkirkan meski berbeda faksi dan bahkan mendapatkan kursi kekuasaan," tegasnya.
Sebenarnya ujar Siti, kehebohan di PKS ini tidak perlu terjadi kalau masing-masing pihak bisa menjelaskan dan menerima fakta politik. DPP PKS tidak perlu bersusah payah mencari-cari kesalahan Fahri Hamzah karena ini mungkin akan sulit ditemukan mengingat citra Fahri yang selama ini meski bersuara keras namun bersih.
“DPP PKS seharusnya tidak perlu mencari-cari kesalahan Fahri karena jangankan orang yang tidak bersalah dituduh melakukan kesalahan, orang yang bersalah saja pasti akan melawan. Seharusnya kalau memang mau melengserkan Fahri cukup dengan rotasi biasa saja tanpa harus menuduh pihak lain bersalah," imbuhnya.
Fahri pun menurutnya seharusnya menyadari bahwa dalam politik, kalau tidak masuk dalam gerbong penguasa pasti tersingkir.
“Jadi tidak perlu melawan, ini konsekuensi dalam berpolitik. Kalau Fahri masuk gerbong kekuasaan maka dia akan menjadi penguasa, kalau tidak hanya jadi pengikut dan penonton saja," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Siap Bantu Filipina Bebaskan Sandera
Redaktur : Tim Redaksi