Hari Tari Dunia, Solo Gelar Pesta 24 Jam Non Stop

Jumat, 22 April 2016 – 06:01 WIB
Tarian khas Indonesia. Foto: Dok. JPNN.com.

jpnn.com - SOLO - Tidak ada hentinya kota kerajaan Surakarta Hadiningrat atau Solo membuat mata tertuju padanya. Solo akan kembali menyita perhatian lantaran 28-29 April 2016 bertepatan dengan Hari Tari Dunia, ada Pesta Tari 24 jam di sana.

Sekitar 6.000 penari dari berbagai daerah di Indonesia ikut ambil bagian di dalamnya. Sementara satu grup tari asal Tiongkok dan tiga grup tari Malaysia juga tak mau ketinggalan. Kesenian beda negara itu akan tampil memperlihatkan kreasinya di sejumlah lokasi antara lain sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dari bundaran Gladag hingga Kantor Balaikota Surakarta, kawasan kampus ISI Surakarta, SMK Negeri 8, dan sejumlah mal.

BACA JUGA: Jadi Pusat Transit, Bandara Sorong Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Beragam konsep telah dikembangkan penyelenggara kegiatan dari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo untuk membuat perhelatan tahunan ini makin bernilai. Khusus untuk edisi 2016, sekitar 6.000 penari akan tampil dengan mengusung tema besar “Menyemai Rasa Semesta Raga”.

Maestro tari yang terdiri dari Ponity asal Banyuwangi, Jawa Timur, dan Ida Bagus Oka Wajana dari Bali, Samsuri, dosen tari ISI Solo dan Mujosetyo pemain Wayang Orang Barata Jakarta yang bakal menari selama 24 jam, akan membagikan spirit keempuan kepada penari generasi muda untuk melestarikan tarian berbasis tradisional.

BACA JUGA: Hari Kartini, Fatricia Maulani Wisudawati Terbaik

“Senior tari tradisional bisa diteladani generasi muda. Mereka masih bertahan menjadi penari meskipun sudah tidak menari. Semangat mereka melestarikan tari tradisional itu yang bisa menjadi bekal regenerasi tari dari akar tradisi,” terang Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Sri Rochana, Kamis (21/4).

Selain menyuguhkan sarasehan regenerasi tari tradisi, Sri Rochana mengutarakan gelaran ini bakal disemarakkan dengan Seminar Internasional yang menampilkan pembicara Prof Tiantong Zhan dari Tiongkok, Prof Shahanum Mohd dari Malaysia, Narumol Thammapruksa dari Thailand dan Wahyu Santoso Prabowo dari ISI Solo. 

BACA JUGA: 10 Persen Lulusan Harus Entrepreneur

“Mereka sudah diakui kepakarannya. Lewat karya yang ditampilkan nanti diharapkan bisa menginspirasi penari lain,” urainya. 

"Solo Menari 24 Jam" akan dibuka, Kamis (28/5), pukul 15.30 WIB dan ditutup 24 jam kemudian. Acara digelar di sejumlah lokasi antara lain sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dari bundaran Gladag hingga Kantor Balaikota Surakarta, kawasan kampus ISI Surakarta, SMK Negeri 8, dan sejumlah mal.

"Nanti ada juga tarian massal Gambyong yang diikuti sebanyak 1000 penari. Tarian massal ini akan digelar di Jalan Sudirman," papar Sri. 

Menpar Arief Yahya mengapresiasi event budaya yang spektakuler yang digagas dan dijalankan di Solo ini. Salah satu kekuatan atraksi Solo dalam pariwisata adalah culture. Event menari 24 jam ini akan memperkuat positioning Solo sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. "Selamat atas pelaksanaan tarian massal di Solo. Di Hari Tari Dunia, Solo tampil kegiatan tarian yang akan mendunia," ungkap Menpar Arief Yahya. 

Diplomasi budaya, promosi dengan budaya, untuk mrmpopulerkan destinasi wisata itu cukup "nendang." Seni dan budaya itu universal, yang disukai di Solo, juga diapresiasi di belahan bumi yang di dunia. "Karena itu, inisiatif Solo tampil di hari Tari Dunia itu sangat hebat," ujar Arief Yahya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Draf Perpres Badan Otorita Danau Toba Tinggal Teken Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler