jpnn.com - JAKARTA - Hari ini merupakan penutupan resmi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang diberikan oleh pemerintah pada masyarakat atas kenaikan harga BBM pada Juni lalu. Sejauh ini, pemerintah mengklaim bantuan sebesar Rp 150 ribu per bulan itu berhasil.
"Saya rasa sangat sukses ya dibandingkan dengan bantuan lainnya," ujar Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Sosial, Hartono Laras Minggu (1/12).
BACA JUGA: Sakit Komplikasi, Mulyana W Kusumah Tutup Usia
Asumsi tersebut ia sampaikan setelah melihat jumlah keseluruhan dana yang telah berhasil disalurkan. Hingga kemarin, dana yang diberikan pada masyarakat tidak mampu selama empat bulan tersebut telah mencapai 97 persen. Capaian tersebut kemudian ia bandingkan dengan bantuan lainnya, seperti bantuan Raskin yang masih mencapai 92 persen dan bantuan siswa miskin (BSM) yang masih cukup rendah.
"Apalagi bantuan ini kan diberikan secara langsung tanpa perantara orang ketiga, dalam bentuk tunai lagi. Jadi saya rasa BLSM ini sangat sukses," ungkap Hartono.
BACA JUGA: Deposito Pemda di Bank Patut Dicurigai
Mengenai adanya beberapa bentuk protes terkait pembagian tersebut yang tidak tepat sasaran, Hartono menilai adanya protes tersebut pasti tidak mungkin dapat dipisakan. Namun sejauh ini, menurut dia, sebagian besar bantuan tersebut dapat tersalurkan dengan tepat.
"Meskipun ada beberapa daerah yang sulit dijangkau dan beberapa masyarakat yang masih belum mencairkan dana tersebut," jelas dia. Dari data yang dihimpun oleh timnya, diketahui ada sebanyak tiga persen dari penerima kartu perlindungan sosial (KPS) masih belum mencairkan dana BLSM hingga kemarin.
BACA JUGA: Usik Iklan Politisi Pemilik Stasiun Televisi
Ia mengaku masih belum jelas alasan mereka apa hingga kini belum melakukan pencairan. Namun dia mengungkapkan bahwa jika hingga waktu yang ditentukan masih belum dicairkan maka dana tersebut akan kembali ke APBN pemerintah.
"Meskipun tidak mendapat dana BLSM, mereka masih bisa menggunakan KPS untuk program bantuan lain. Seperti BSM dan Raskin tahun depan," kata dia.
Namun, lanjut Hartono, jika memang alasan belum dilakukan pencairan tersebut dapat dipertanggung jawabkan maka pemerintah akan memberikan kesempatan lagi pada mereka. Pemerintah akan memberikan toleransi hingga tanggal 15 Desember mendatang bagi mereka untuk mencairkan dana dengan total Rp 600 ribu tersebut.
"Tapi jika alasannya jelas, seperti KPS hilang atau alasan darurat lainnya maka kami akan berikan toleransi hingga tanggal 15 Desember mendatang. Tapi resminya BLSM ditutup besok (hari ini)," tegas dia.
BLSM diberikan oleh pemerintah sebagai program bantuan atas kenaikan harga BBM bersubsidi pada Juni 2013 lalu. BLSM diberikan pada sekitar 15 juta rumah tangga sasaran (RTS) yang dirasa kurang mampu dan akan mengalami dampak cukup besar dengan kenaikan BBM. Besaran BLSM sendiri sebesar Rp 150 ribu, yang diberikan selama empat bulan dengan pencairan yang dilakukan tiap dua bulan sekali.
Namun sanyangnya banyak dilaporkan banyaknya salah sasaran atas program tersebut. Tak jarang masyarakat yang tergolong mampu juga ikut merasakan dana BLSM tersebut. (mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Tes CPNS di Lebih Satu Instansi, Langsung Dicoret
Redaktur : Tim Redaksi