jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan talkshow dan Eco Driving Fun Rally pada Minggu (13/7). Kegiatan ini sekaligus penutup acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan manfaat eco driving serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengemudi yang rumah lingkungan.
BACA JUGA: Kesadaran Generasi Milenial Terhadap Lingkungan Makin Tinggi
“Dengan memahami cara mengemudi yang ramah lingkungan, diharapkan terdapat potensi penghematan bahan bakar minimal 10 persen dari setiap peserta eco driving fun rally,” kata Karliansyah kepada wartawan, Senin (15/7).
Praktik eco driving mengambil rute kombinasi jalan tol dan non tol yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 60 menit diikuti dengan pengukuran konsumsi bahan bakar.
BACA JUGA: KLHK Sita Ribuan Potong Kayu Olahan Ilegal di Nunukan
Menurut Karliansyah, eco driving terbukti menurunkan konsumsi bahan bakar sekitar 10 hingga 15 persen, mengurangi tingkat pencemaran udara, merubah cara mengemudi menjadi lebih nyaman serta mengurangi kecelakaan lalu lintas.
BACA JUGA: Farhat Abbas: Silakan Kalian Tuntut Galih, Kalau Rey dan Pablo Hanya...
BACA JUGA: KLHK Sosialisasikan Tata Cara Pengelolaan Ekosistem Gambut
“Program ini mendukung penghematan atau efisiensi penggunaan energi, terutama sejak kenaikan harga BBM bersubsidi,” tambah dia.
Dengan pengoperasian kendaraan yang lebih ramah lingkungan, maka kerusakan komponen kendaraan dan biaya perawatan dapat diminimalkan secara signifikan.
Pada akhirnya, setiap penerapan eco driving secara konsisten akan mendapat keuntungan finansial bagi pelakunya.
Di Indonesia, pelatihan eco driving dimulai sejak 2006 oleh Clean Air Project – Swisscontact, di Jakarta bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki armada kendaraan niaga.
Total lebih dari 1.000 pengemudi truk, bus, dan taksi telah mengikuti pelatihan eco driving yang memperoleh potensi penghematan bahan bakar rata-rata sebesar 24 persen.
Sedangkan hasil pemantauan yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing perusahaan tersebut telah mencatat penghematan bahan bakar rata-rata 12 persen.
Beberapa perusahaan otomotif juga pernah bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang berhasil membukukan penghematan yang signifikan dari pelatihan eco driving.
Diketahui, kegiatan talkshow dan eco driving di Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 ini dihadiri oleh sekitar 300 orang dari klub otomotif dan umum. Untuk kegiatan eco driving fun rally diikuti oleh 48 mobil dari 65 mobil peserta yang terdaftar di website. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Bantu Peralatan untuk Damkar Swasta Kalbar
Redaktur : Tim Redaksi