jpnn.com, PALAS - Harimau Sumatera yang hampir sebulan berkeliaran di permukiman warga di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, akhirnya tertangkap.
Si Raja hutan itu masuk ke dalam perangkap jebak yang di pasang di Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Kamis (16/12).
BACA JUGA: Warga Padang Lawas Diteror Harimau Sumatera
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Andoko Hidayat mengatakan konflik harimau dan warga ini mulai menunjukkan titik terang ketika pada Senin (13/12), dua ekor anjing peliharaan warga di Desa Siundol Julu ditemukan mati.
"Kedua anjing itu diduga korban Harimau Sumatera karena di sekitar lokasi ditemukan jejak harimau," kata Andoko.
BACA JUGA: 25 Pasangan Bukan Suami Istri Lagi Asyik Berduaan di Kamar, Tiba-Tiba Digedor Polisi
Atas peristiwa tersebut, petugas BBKSDA Sumut memasang kandang jebak di Desa Siundol Julu. Kandang jebak ini merupakan kandang ketiga setelah sebelumnya dipasang di dua desa, yakni Desa Hutabargot dan Desa Pagaranbira Jae.
Selanjutnya, pada Selasa (14/12), ternak ayam milik warga Desa Siundol Julu juga dimangsa oleh harimau.
BACA JUGA: Detik-Detik Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Depan Rumah Ketua RT
Penyisiran pun kemudian dilakukan oleh tim BBKSDA Sumut dengan melakukan pengecekan kandang jebak serta pemeriksaan rekaman CT yang terpasang.
"Saat itu si raja hutan tidak tampak terekam di CT maupun di kandang jebak," sebut Andoko.
Kemudian, pada Kamis siang petugas melakukan pengecekan di tiga lokasi kandang jebak. Alhasil, pada kandang jebak ketiga yang dipasang di Desa Siundol Julu, Harimau Sumatera ditemukan masuk dalam kandang tersebut.
Selanjutnya Tim melakukan evakuasi teradap Harimau Sumatera yang terperangkap tersebut ke Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, di Desa Batu Nanggar, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas.
BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata
"Harimau tersebut akan dilakukan tindakan pemeriksaan kesehatan, perawatan serta proses rehabilitasi sebelum nantinya dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya," pungkasnya. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Finta Rahyuni