jpnn.com, TEMBILAHAN - Seekor Harimau Sumatera bikin geger warga Km 00 Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Rabu (14/11).
Harimau tersebut terjebak di bagian belakang tempat tinggal Johari, Atek, Aming dan Ayang. Di mana bangunan di belakang kawasan pasar itu saling berhimpitan.
BACA JUGA: Harimau Sumatera Kembali Masuk Permukiman di Muara Emat
Menurut informasi yang dihimpun, harimau itu masuk ke bagian permukiman warga. Namun salah satu satwa yang dilindungi ini berusaha keluar, tapi tidak berhasil karena banyak warga.
"Lantas harimau itu masuk lagi dan seakan menyembunyikan diri di tempat itu," kata Camat Pulau Burung, M Yusuf.
BACA JUGA: Sembilan Harimau Masuk Pemukiman, Warga Nagan Raya Heboh
Warga yang dibantu aparat keamanan setempat akhirnya melakukan pemasangan jaring di antara tongkat bangunan di sekitar lokasi. Langkah ini agar harimau itu tidak kabur, sambil menunggu kedatangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Sedangkan teman-teman dari kepolisian berjaga di sana dengan senjata lengkap agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," jelasnya.
BACA JUGA: Harimau Sumatera Kembali Meneror Warga Kerinci
Menurut M Yusuf, setelah berkoordinasi, pihak BBKSDA juga langsung bergerak menuju Kecamatan Pulau Burung untuk mengamankan satwa liar ini.
"Kami juga mengimbau kepada warga di sekitar lokasi berhati-hati. Sebaiknya tidak mendekat. Apalagi bagi mereka yang tidak ada kepentingan," harapnya.
Kepala BBKSDA Riau Haryono membenarkan, harimau sumatera memasuki kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung. Infomasi ini diketahui setelah Tim Quick Response BBKSDA menerima pengaduan masyarakat akan keberadaan hewan buas itu, sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kami menerima pengaduan dari masyarakat yang menyampaikan ada harimau terjebak di sela gedung di sekitaran pasar,” ungkap Haryono.
Atas informasi itu, lanjut Haryono, pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparat TNI, Polri dan kecamatan untuk membantu sosialisasi dan lokalisasi tempat kejadian. Masyarakat yang telah diinformasikan bahwa harimau merupakan salah satu satwa dilindungi itu mengerti dan menyerahkan penanganan ke aparat.
Saat ini, katanya, hewan dengan nama latin panthera tigris sumatrae itu masih terjebak di sela-sela antara dua bangunan rumah toko (ruko) dalam keadaan aman.
"Masih di sana sekarang (terjebak di sela-sela ruko, red). Teman-teman dari TNI, Polri, kecamatan dan masyarakat telah telah membantu melokalisasi tempat kejadian," imbuhnya.
Dikatakan Haryono, pihaknya juga telah mengerahkan dua tim untuk mengevakuasi harimau itu. Di mana satu tim dari Rengat (Indragiri Hulu), yang berjumlahkan lima personel, sedangkan satu tim lagi sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi dari Pekanbaru.
Tim dari Pekanbaru dijelaskannya, merupakan tim yang lebih lengkap. Karena terdiri dari tim medis dan tim bius. Akan tetapi karena jarak dari Pekanbaru menuju lokasi memerlukan 10 jam perjalanan darat, pihak TNI, kepolisian dan dibantu masyarakat telah melakukan upaya pengamanan untuk mengantisipasi hewan tersebut melarikan diri.
“Tim dari Pekanbaru yang membawa bius ini diperkirakan sampai di sana sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Maka untuk mencegah harimau melarikan diri, sudah dipasang jaring dan kayu,” papar Haryono.
Jika nanti harimau itu telah dievakuasi, pihaknya akan melakukan pengecekan kesehatan dan melakukan observasi dalam jangka waktu tertentu sebelum dilepas ke alam liar.
“Kami juga akan mencari altenatif tempat hunian harimau tersebut. Yang mirip dengan habitatnya,” kata Haryono.
Sementara itu mengenai kemunculan hewan buas ini, dia menduga berasal dari semak belukar seluas empat hektare yang keberadaannya tidak jauh dari pasar di Kecamatan Pulau Burung. Lalu semak belukar tersebut disinyalir sebagai salah tempat persembunyian harimau. Kawasan itu menurutnya bukan tempat yang cukup luas bagi seekor harimau yang diketahui memiliki daya jelajah tinggi.
“Kalau kita lihat itu harimau dewasa. Tapi untuk jenis kelamin apakah jantan atau betina, belum kami ketahui,” tambahnya.
Tak hanya itu saja, Haryono juga menduga harimau yang masuk ke dalam pasar akibat kekurangan sumber makanan. Kemudian, diperkirakan pernah menerkam ternak milik warga beberapa waktu lalu.
“Kami duga seperti itu. Karena dia (harimau dewasa, red) yang sering muncul. Ketika saat menerkam ternak warga beberapa waktu lalu dari tapaknya kami perhatikan individu harimaunya lebih dari satu. Satu tapak besar mungkin induk dan tapak lainnya mungkin anaknya. Nah, apakah ini induk yang kemarin tapaknya kita lihat atau individu lain belum bisa dipastikan. Tapi dugaan kami sama,” ujar Haryono.(ind/rir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Harimau Terus Meluas di Kerinci, Warga Ketakutan
Redaktur & Reporter : Budi