jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memberhentikan Haris Pertama dari jabatannya Ketua Umum DPP KNPI periode 2018-2021.
Hal tersebut ditetapkan dalam rapat pleno DPP KNPI yang digelar oleh beberapa Pengurus DPP KNPI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Sabtu, (7/3).
BACA JUGA: BCL Berasa Masih 20 Tahun, Ternyata...
Haris Pertama merupakan sosok yang pernah melaporkan aktivis Permadi Arya alias Abu Janda ke Bareskrim Mabes Polri, terkait dugaan isu rasisme ke mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Forum Pleno Pengurus Pusat KNPI yang dipimpin Wakil Ketua Umum Ahmad A Bahri itu memutuskan Mustahuddin sebagai PLT Ketua Umum DPP KNPI.
BACA JUGA: Para Pria Mari Rapatkan Barisan! Kenali 10 Tanda Anda Sehat, Nomor 2 Ukur Pakai Sendok
Lalu apa tanggapan Haris terkait pemecatan tersebut?
Haris menyebut, rapat pleno kubu Mustahuddin, Syarif Ahmad dan Jakcson Cs tersebut sebagai rapat ilegal, sehingga keputusan yang diambil tidak sah.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Turun Tangan, Jangan Sampai Pemodal Asing Masuk Merugikan Para Pemasok Lokal
“Terlebih, dalam rapat tersebut tidak ada surat undangan kepada segenap pengurus DPP KNPI,” ujar Haris, Rabu (17/3).
Menurut Haris, rapat tersebut hanya dihadiri tidak lebih dari 20 orang. Haris juga mengaku tidak mengetahui rapat yang dilakukan beberapa orang tersebut.
“Saya melihat ada beberapa pihak yang ingin mengambilalih kepemimpinan KNPI meski dilakukan dengan berbagai cara dikarenakan saat ini KNPI sedang naik daun,” tukasnya.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ucapkan Terima Kasih, Meilia Lau: Salam dari Putri Saya Tercinta, Felicia
Redaktur & Reporter : Yessy