Aksi pertama dilakukan oleh puluhan warga Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (Komtak). Mereka melakukan aksi dengan berdoa di depan gedung KPK sambil diiringi dengan tarian barongsai.
Korlap Komtak, Lieus Sungkharisma menyebutkan aksi doa dan sembahyang di depan gedung KPK itu untuk mengusir roh jahat dari KPK. "Sembahyang ini sebagai cara untuk mengusir arwah jahat dari KPK dan bentuk dukungan kami kepada Hartati," ungkap Lieus Sungkharisma.
Jumlah massa lebih banyak berasal dari Aliansi Kepedulian Rakyat untuk Bangsa (AKRAB). Aksi yang diwarnai tarian tradisional jawa, yang berceritera tentang Ramayana itu diikuti ratusan orang.
Koordinator AKRAB, Ruwandi mengatakan aksi mereka untuk memberikan dukungan pada Hartati yang mereka nilai bukan sebagai pelaku suap, melainkan korban pemerasan. "Hartati itu pelopor investasi di daerah tertinggal," ujar dia, disela-sela aksinya.
Seperti diketahui hari ini penyidik KPK kembali memeriksa Hartati Murdaya sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan HGU Perkebunan Sawit di Buolk, Sulawesi Tengah. Dimana dua anak buah Hartati di PT Hardaya Inti Plantations (HIP), yaitu Yani Anshori dan Gondo Sudjono ditangkap KPK selaku pemberi suap kepada Bupati Buol, Amran Batalipu yang juga jadi tersangka.
Dalam kasus ini KPK menyatakan nilai suap yang diberikan kepada Bupati Buol, Amran Batalipu ditaksir lebih dari Rp3 miliar. Hingga saat ini KPK masih terus mendalami kasus ini.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa 7 Saksi Terkait Kasus Pajak PT Bhakti Investama
Redaktur : Tim Redaksi