Oleh karena itu dibutuhkan data pendukung yang komprehensif dari pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kapasitas terpasang guna memperbesar volume produksi. Di samping upaya pembangunan perkebunan tebu dan pabrik gula baru.
"Itu bisa dilakukan dengan data yang disediakan harus lengkap untuk menuju modernisasi. Selain itu, upaya grouping BUMN perkebunan juga bisa dilakukan agar bisa melakukan berbagai langkah strategis, misalnya melakukan pinjaman untuk ekspansi dan lainnya," kata Airlangga kepada INDOPOS (JPNN Grup) di Jakarta.
Swasembada yang dicanangkan pada 2014 merupakan titik awal bagi kedaulatan gula nasional dan kebijakan yang diambil diarahkan untuk merealisasikan wacana revitalisasi pabrik gula milik negara yang rata-rata usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Sebelumnya, pada saat rapat dengar pendapat antara Kementerian BUMN yang diwakili Asisten Deputi Industri Primer III Muhammad Zamkhani dinyatakan bahwa sekitar 10 pabrik gula (PG) yang terdapat di tiga BUMN perkebunan mengalami kesulitan pada 2012. Di antaranya pabrik gula di PTPN IX, PTPN XI, dan PT RNI (Persero). Kesulitan tersebut disebabkan komposisi varietas kemasakan tanaman yang belum ideal, kekurangan bahan baku tebu, serta efisiensi pabrik gula yang rendah akibat kondisi mesin yang tua.
Zamkhani mengakui memang diperlukan bentuk komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian BUMN beserta pabrik gula yang dianggap bermasalah agar ada solusi yang tepat dan bisa meningkatkan kembali produktvitasnya dan rendemen gula yang tercatat sebesar 7,15 persen akibat rendahnya kualitas tebu.
"Kami segera melakukan koordinasi dan komunikasi lagi dengan Kementerian BUMN dan pabrik gula untuk mencarikan jalan keluarnya," terangnya. (gce)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Kajian Opsi BBM Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi