Harus Juara Grup

Minggu, 29 Juli 2012 – 06:02 WIB

NEWCASTLE - Digembar-gemborkan sebagai favorit emas, tim sepak bola putra Spanyol takluk dari Jepang pada pertandingan pertama grup D Olimpiade 2012. Kekalahan yang membuat langkah La Rojita, julukan Spanyol U-23, lebih sulit.

Di atas kertas dua lawan tersisa mampu diatasi Spanyol. Mereka hanya bersua Honduras dan Maroko. Tetapi, setelah kejutan dari Jepang pada laga pertama, pantang bagi Spanyol meremehkan Honduras dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.45 WIB).

Apalagi, mereka sama sekali tidak boleh tergelincir. Kemenangan menjadi harga mati buat tim asuhan Luis Milla itu. "Kami masih punya dua pertandingan tersisa dan harus dilewati dengan kemenangan," ujar Milla, seperti dikutip Goal.

Ya, lolos saja tidak cukup buat Spanyol. Mereka harus memaksa diri menjadi juara grup D. Artinya harus merebut dua kemenangan sembari berharap Jepang yang sekarang memimpin klasemen sementara dengan tiga angka tergelincir.

Penyebabnya, bila hanya lolos sebagai runner-up grup D maka mereka berpeluang bertemu dengan favorit juara lainnya Brazil yang berpotensi menjuarai grup C. Di perempat final, mempertemukan juara grup C versus runner-up grup D.

Padahal, banyak yang berharap sebaiknya Spanyol bersua dengan Brazil di final. Itu dianggap sebagai final ideal. Masalahnya, itu hanya bisa terjadi apabila mereka sama-sama juara grup, dengan begitu tidak akan melakoni final lebih dini.

Melawan Honduras dini hari nanti, ada beberapa perubahan yang terpaksa dilakukan Milla dalam daftar pemain yang diturunkan. Karena skorsing yang harus dijalani Inigo Martinez akibat kartu merah di laga pertama membuat bek tengah digantikan Alberto Botia.

Kemudian, Cesar Azpilicueta bakal mengisi bek kanan menggantikan Martin Montoya. Di lini tengah, perubahan juga bakal dilakukan Milla. Koke akan digantikan Ander Herrera di gelandang bertahan dan akan menemani Javi Martinez.

Pulinnya Iker Muniain menambah opsi di lini tengah. Dia akan bersama-sama dengan Juan Mata dan Isco untuk menopang Adrian Lopez sebagai striker tunggal. "Kondisi saya semakin baik, tetapi apakah turun atau tidak tergantung pelatih," kata Muniain.

Kehadiran Muniain diyakini akan menambah variasi serangan Spanyol yang pada pertandingan pertama dikritik kurang berani. "Kami banyak belajar dari pertandingan pertama, kami harus lebih yakin," bilang Javi Martinez, kapten Spanyol.

Honduras sendiri sedang percaya diri. Meski minim pengalaman di Olimpiade, mereka berambisi menahan Spanyol. Selama Olimpiade, Honduras baru dua kali ikut serta pada Olimpiade 2000 dan Olimpiade 2008. Hasilnya, sekali menang, dua kali seri, dan empat kali kalah.

Kontras prestasinya dengan Spanyol yang merupakan tim Eropa terakhir yang mampu merebut emas Olimpiade pada edisi 1992. Spanyol juag sudah dua kali meraih perak, yakni pada Olimpiade 1920 dan Olimpiade 2000.

Namun, pelatih Honduras Luis Suarez tidak perlu bingung dengan opsi pemain karena tidak ada skorsing atau cedera baru yang dialami pasukannya. "Kami sudah melakukannya dengan baik pada laga pertama, kami harap kembali meraih hasil bagus," kata Suarez.

Melawan Maroko pada pertandingan pertama, Suarez sengaja menumpuk gelandang dan meninggalkan Jerry Bengtson sebagai striker tunggal. Menghadapi Spanyol yang jago menguasai bola, sepertinya strategi serupa akan diterapkan. (ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Papachristou Dicoret Dari Timnas Yunani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler