Harus Tombok Dana, Kasek SMA Cari Pinjaman

Jumat, 23 Februari 2018 – 07:18 WIB
Orang tua siswa mengantar putra-putrinya ke sekolah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, NGANJUK - Pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang terlambat tidak hanya dialami sekolah dasar (SD) dan SMP.

Puluhan kepala SMA dan SMK juga harus mencari pinjaman untuk menomboki pengeluaran rutin.

BACA JUGA: Dana BOS Telat, Kasek Tombok Puluhan Juta

Sebab, dana bantuan dari pemerintah pusat tersebut belum kunjung cair.

Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, selain mencari pinjaman uang, ada beberapa sekolah yang menggunakan dana sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) lebih dulu.

BACA JUGA: Dana BOS Belum Cair, Sekolah Gali Lubang Tutup Lubang

''Kalau tidak mencari pinjaman, kami tidak bisa membiayai operasional sekolah. Siapa saja yang mau meminjami (uang, Red),'' kata salah seorang kepala SMA.

Hingga minggu ketiga Februari ini, sekolah sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 10 juta.

Karena itu, selain meminjam uang, dia harus mengambil dana SPP. Setelah BOS cair, uang SPP tersebut dikembalikan.

Sebagaimana diketahui, pada awal tahun ini, sejumlah kegiatan sekolah sudah berjalan.

Di antaranya, ekstrakurikuler dan pramuka. Sebagian dana untuk kegiatan tersebut diambilkan dari BOS.

Selain itu, sekolah harus membayar gaji guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap (GTT-PTT).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Pemprov Wilayah Nganjuk Adi Prayitno mengatakan, keterlambatan pencairan dana BOS di SMA/SMK disebabkan beberapa hal.

Salah satu di antaranya, pemprov menunggu semua laporan keuangan BOS tahun lalu tuntas.

''Kalau ada satu daerah yang belum selesai, daerah lain terkena imbasnya," katanya. (baz/ut/c4/diq/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler