jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengomentari perubahan logo Partai Perindo menjadi Burung Garuda.
Menurut Jamiluddin, perubahan logo partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) itu tidak serta merta akan mengubah posisi parpol tersebut di masyarakat.
BACA JUGA: Hary Tanoe Sebut Alasan Partai Perindo Ganti Logo
"Logo tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat agar dipahami maknanya," kata Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya kepada JPNN.com, Sabtu (7/8).
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu mengatakan penggantian logo juga harus diikuti perubahan sikap dan perilaku seluruh pimpinan dan kader Perindo.
BACA JUGA: Dinar Candy Stres, Nekat Berbikini di Jalan, Reza: Periksakan Saja Kondisi Mentalnya
"Kalau tidak, logo baru tersebut hanya akan jadi pajangan yang tidak bermakna apa-apa bagi masyarakat," ujar dia.
Menurut Jamiluddin, masyarakat sebenarnya tidak terlalu peduli dengan logo parpol. Sebab, yang diingat rakyat adalah kehadiran partai politik saat mereka membutuhkan.
BACA JUGA: Seorang Perempuan Berjilbab Mengaku Terlibat Donasi Rp 2 T Keluarga Akidi Tio, Simak Pengakuannya
Selain itu, dia memandang partai politik yang besar di Indonesia pada umumnya sangat ditentukan oleh ketua umumnya.
Dia menyarankan Hary Tanoe mengambil langkah ekstrem daripada sekadar ganti logo bila ingin meraih dukungan signifikan dari masyarakat.
"Ketua umum Perindo juga perlu diganti agar masyarakat lebih peduli pada partai tersebut," ucap Jamiluddin.
Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP itu khawatir bila ketumnya belum diganti, Perindo akan mengalami nasib yang sama seperti Pemilu 2019.
"Oleh karena itu, HT harus ikhlas menyerahkan ketua umum kepada kader lain yang lebih menjual untuk membesarkan Perindo," pungkas Jamiluddin. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama