jpnn.com, JAKARTA - Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengungkapkan hasil pengamatannya soal ekonomi kuartal III 2021.
Dia memperkirakan ekonomi akan tumbuh dalam rentang 4-5 persen.
BACA JUGA: Kemnaker Bidik Kebangkitan Ekonomi Lewat Penyiapan SDM Kompeten
"Ada beberapa faktor yang membantu pertumbuhan ekonomi di kisaran tersebut," kata Piter seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Sabtu (9/10).
Piter menjelaskan faktor pertama, yakni masih adanya low base effect atau rendahnya pertumbuhan di kuartal III-2020, yakni minus 3,49 persen.
BACA JUGA: Meski Ada Utang Luar Negeri, Kondisi Ekonomi Indonesia Jauh Lebih Baik
Perubahan sedikit saja data ekonomi, akan bedampak pada positif pada 2021 positif.
Kedua, yakni pelonggaran pembatasan bertahap yang dilakukan pemerintah meskipun terjadi gelombang kedua COVID-19.
BACA JUGA: Pakar Beberkan Fenomena Baru di Masyarakat, Bikin Ekonomi Cakep tetapi Ngeri
Kebijakan tersebut memberikan ruang bagi ekonomi untuk tumbuh.
"Pada bulan September 2021, banyak aktivitas ekonomi yang sudah diizinkan beroperasi, termasuk mall dan restoran," tuturnya.
Faktor ketiga adalah peningkatan ekspor yang cukup signifikan.
Hal itu karena adanya kenaikan harga komoditas sehingga menyebabkan surplus perdagangan yang besar dan membantu pertumbuhan ekonomi.
"Konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi mulai terakselerasi," beber dia.
Kendati demikian, Piter memperkirakan salah satu komponen perekonomian yaitu Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi di triwulan III-2021 masih akan terdampak adanya gelombang kedua pandemi.
"Akan membaik pada September 2021," tegas Piter.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia