jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Populis Institute, David Krisna Alka menilai jika benar hasil exit poll di enam negara menempatkan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) unggul dibanding pasangan Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa maka hal itu bisa menjadi gambaran hasil coblosan pemilu presiden di dalam negeri yang digelar Rabu (9/7). Menurutnya, lonjakan warga yang berminat menggunakan hak pilih memang disebabkan pada faktor Jokowi.
“Tidak terbantahkan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pilpres sekarang ini karena adanya Jokowi. Faktor Jokowi begitu besar dan berpengaruh kuat di masyarakat terutama lapisan bawah masyarakat,” kata David di Jakarta, Senin (7/7).
BACA JUGA: MPR Anggap Putusan MK Abaikan Suara Luar Jawa
Karenanya David berharap partisipasi masyarakat yang tinggi itu tidak dikotori dengan kecurangan, atau bahkan dicegah dengan urusan-urusan administratif yang menghiangkan hak politik untuk memilih. Contohnya adalah masyarakat tidak bisa menggunakan hak konstitusionalnya hanya karena tidak mendapat surat undangan atau kertas suara yang habis.
“Janganlah antusiasme masyarakat dikotori. Dan jangan sampai urusan administratif membuat warga tak bisa menggunakan hak pilih,” ucap David.
BACA JUGA: DKPP Ingatkan Penyelenggara Pilpres Tahan Godaan
Sebelumnya beredar pesan berantai yang disebut hasil exit poll di sejumlah perwakilan RI di luar negeri antara lain Singapura, Thailand, Mesir, Hongkong, Korea dan Amerika Serikat. Hasilnya, raihan suara Jokowi-JK meraup suara di atas 55 persen.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Beli Mobil Harrier Anas Bukan Pakai Duit Adhi Karya
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Targetkan Rekapitulasi Hasil Pilpres Rampung 22 Juli
Redaktur : Tim Redaksi