JAKARTA - Kementrian Luar Negeri (Kemlu) RI tak hirau dengan keraguan berbagai pihak tentang hasil otopsi terhadap tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTB yang diduga menjadi korban pencurian organ tubuh. Kemlu mempersilahkan pihak-pihak yang meragukan hasil otopsi ulang untuk menanyakan langsung ke pihak Polri.
"Kalau ada pihak yang meragukan, silakan ditanyakan," kata Juru Bicara Kemenlu, Michael Tene saat ditemui di kantornya, Jumat (4/5). Menurutnya, hasil otopsi ulang yang dilakukan oleh Polda NTB dan Tim Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sudah sesuai prosedur.
Selain itu, hasil otopsinya juga sudah diumumkan ke publik. "Saya kira itu sudah dilakukan secara transparan. Kita semua tahu apa yang sudah diberikan kepolisian," ucapnya.
Seperti diberitakan, tiga TKI asal NTB yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28) dipulangkan ke tanah air dalam keadaan tidak bernyawa dengan badan penuh bekas jahitan. Keluarga menduga jahitan tersebut merupakan bekas luka akibat pencurian organ dalam seperti jantung, hati, ginjal dan kornea mata. Namun hasil otopsi ulang menunjukkan bahwa organ vital ketiga jenazah masih lengkap.
Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka sempat meragukan hasil otopsi ulang. Ia menduga ada skenario untuk mengarahkan opini publik bahwa tidak ada kejanggalan dalam kematian tiga TKI yang ditembak Polisi Diraja Malaysia itu.
"Padahal, Herman salah satu ayah korban yang hadir selama proses otopsi berlangsung mengatakan kepala korban berisi "sesuatu dibungkus plastik", bagian mata seperti kosong, bagian perut acak-acakan dan organ-organ yang tertinggal tidak bisa diidentifikasi lagi," kata Rieke baru-baru ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN: Wa Ode Nurhayati Masih Anggota DPR
Redaktur : Tim Redaksi