Hasil Pertemuan The Fed Diketok, Bagaimana Nasib Harga Emas?

Kamis, 04 November 2021 – 06:45 WIB
Harga emas jatuh dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi). Foto: ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas jatuh dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi).

Harga emas berjangka ambruk tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang kuat.

BACA JUGA: Analis Punya Prediksi Menggembirakan soal Harga Emas

Namun, harga emas itu bergerak sedikit lebih tinggi, setelah Federal Reserve AS mengumumkan pengurangan langkah-langkah stimulus era pandemi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 25,5 atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada USD 1.763,90 per ounce.

BACA JUGA: Aduh! USD Mengamuk, Harga Emas Ambrol, Jadi Sebegini

Sehari sebelumnya, Selasa (2/11), emas berjangka juga merosot USD 6,4 atau 0,36 persen menjadi USD 1.789,40.

Laporan pekerjaan dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan ada 571 ribu pekerjaan ditambahkan pada Oktober, jauh lebih baik dari yang diperkirakan.

BACA JUGA: Badai Tapering The Fed Mendekat, Harga Emas Mulai Morat-marit

Indeks Manajer Pembelian Jasa AS terakhir yang disusun oleh IHS Markit meningkat menjadi 58,7 pada Oktober dari 54,9 pada September.

Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks jasa-jasa melonjak ke rekor 66,7 persen pada Oktober, lebih tinggi dari ekspektasi para analis dan naik dari 61,9 persen pada September.

Hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang keluar tak lama setelah pasar ditutup, memutuskan Federal Reserve memilih untuk mengurangi pembelian obligasi sebesar USD 15 miliar per bulan mulai pertengahan November.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan harga emas langsung bergerak naik dalam perdagangan elektronik setelah pernyataan Federal Reserve.

"Emas yang datang ke pertemuan itu semacam mempersiapkan yang terburuk dan itulah mengapa turun di sekitar 1.758 dolar AS sejak saat itu," kata Streible, di Chicago.

Streible juga mengatakan akan menunggu sebelum menetapkan posisi apa pun pada emas, baik posisi beli ataupun jual.

"Jangan berharap terlalu banyak pergerakan karena kami memiliki angka pekerjaan berikutnya (minggu ini)," imbuhnya.

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS untuk Oktober akan dirilis pada Jumat (5/11).

The Fed juga menunjuk pemulihan dalam kegiatan ekonomi dan lapangan kerja.

Bank Sentral AS itu juga yakin bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.

Kebijakan moneter AS yang sangat longgar telah membantu mendorong emas naik tajam sejak krisis keuangan akhir 2000-an.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler