Hasil Pileg Jeblok, ARB Diminta Batalkan Pencapresannya

Jumat, 11 April 2014 – 00:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie atau ARB alias Ical  diharapkan mengurungkan niatnya sebagai capres dan berlaga di Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. Alasannya, perolehan suara PG dalam Pemilu Legislatif (Pileg) duua hari lalu sangat jauh dari target yang ditentukan.

”Hasil suara Golkar di kisaran 14 persen sampai 15 persen, padahal targetnya antara 22 persen sampai 27 persen. Nah, jika ARB tetap memaksakan diri maju sebagai capres, maka yang paling dirugikan Golkar sendiri, sebab elektabilitas ARB jauh dari kandidat lain,” terang pakar ilmu politik Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit dalam perbincangannya dengan wartawan di Jakarta, Kamis (10/4).

BACA JUGA: Sebut Ada Upaya Mendowngrade Jokowi untuk Memecah PDIP

Guru Besar UI ini mengusulkan agar PG menggelar pertemuan nasional untuk membahas anjloknya suara PG dalam Pileg kali ini. ”Saya menyarankan agar ARB membatalkan pencapresannya setelah melihat hasil Pileg ini,” imbuh Arbi.

Dinilainya, situasi internal PG sendiri saat ini kurang kondusif bagi ARB kalau tetap ngotot maju sebagai capres PG dengan cara mengajak koalisi parpol lain sehingga memenuhi syarat Presidential Threshold (Prehold). Alasan Arbi, saat ini sudah santer tersiar kabar banyaknya tokoh PG yang menginginkan agar diadakan evaluasi atas pencapresan ARB alias Ical itu lantaran suara PG yang jauh di bawah target.

BACA JUGA: Pengusaha Ini Ngaku Transfer Uang ke Perusahaan Istri Akil

”Di luar pun, parpol-parpol lain tak mungkin berkoalisi dengan Golkar dan menempatkan ARB sebagai capresnya. Jadi artinya, ARB ini sudah kejepit dari dalam (PG) maupun dari luar partainya,” terang Arbi blak-blakan.

Menurutnya, bila ARB menyadari kondisi politik bagi partainya pasca Pileg lantas mau berbesar hati membatalkan niatannya maju sebagai capres, maka langkah yang terbaik adalah ARB berinisiatif segera melakukan pembahasan ulang guna mencari tokoh PG paling populer dan memiliki basis massa solid serta serta disukai publik. Kemudian tokoh alternatif PG itulah yang diusung menjadi capres.

BACA JUGA: Dapat Penghargaan, Hatta Rajasa Terharu

”Nah, jika Golkar mampu menemukan figur dengan kriteria-kriteria tadi, maka  dipastikan suara pasangan capres yang diusung Golkar nanti akan besar dan bisa memenangkan Pilpres,” tegas Arbi Sanit.

Sebelumnya, ARB sendiri sudah mengakui kalau hasil suara untuk partai yang dipimpinnya kalau mengacu dari hasil penghitungan cepat lembaga quick count memang tidak sesuai harapan. ”Memang tidak sesuai target. Menurut saya posisinya akan sama, walaupun presentasenya berbeda,” lontar ARB di kantor DPP PG pada Rabu malam(9/4).

Namun, ARB melanjutkan kalau kondisi tersebut tidak akan pernah menyurutkan niatannya untuk tetap maju sebagai capres. Dia kembali menegaskan kalau pencapresannya sudah final sesuai hasil Rapimnas PG tahun 2013 dan 2014. ”Saya tetap maju, keputusan Rapimnas itu hanya bisa dibatalkan oleh keputusan Rapimnas juga,” pungkasnya. (ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Mau Usung Jokowi Andai Gerindra dan PDIP Berkoalisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler