Hasil Quick Count dan Survei Terakhir Indikator Sejalan, Pilpres 2024 Cukup 1 Putaran

Rabu, 14 Februari 2024 – 16:32 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonsia Burhanuddin Muhtadi. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia memperkirakan Pilpres 2024 cuma berlangsung satu putaran.

Prediksi itu merupakan hasil hitung cepat atau quick count yang sejalan dengan temuan survei terakhir Indokator Politik pada 28 Januari-4 Februari 2024.

BACA JUGA: Megawati Pantau Quick Count Pemilu di Kediamannya, Ganjar dan Mahfud Bergabung

Hitung cepat Indikator yang dilaksanakan pasca-pemungutan suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024) per pukul 16.26 WIB menunjukkan data yang masuk sudah mencapai 57,97 persen.

Hasil sementara memperlihatkan pasangan capres-cawapres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memimpin di angka 58,03 persen.

BACA JUGA: Di TPS Habib Rizieq, Prabowo-Gibran Unggul Telak

Adapun Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di peringkat kedua. Perolehan pasangan capres-cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 itu berada di kisaran 25,48 persen.

Penghuni juru kunci untuk sementara ialah pasangan capres-cawapres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Perolehannya sementrara di angka 16,49 persen.

BACA JUGA: Indikator Prediksi Prabowo-Gibran 54 Persen, Pilpres 2024 Game Over Satu Putaran?

Hasil itu sejalan dengan temuan survei terakhir Indikator Politik Indonesia pada periode 28 Januari-4 Februari 2024. Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan 51,8 persen .

Di bawahnya ialah AMIN dengan 24,1 persen, sedangkan Ganjar - Mahfud MD di kisaran 19,6 persen. Responden yang menjawab tidak tahu hanya 4,5 persen.

Survei yang melibatkan 1.200 responden itu tersebar di seluruh provinsi. Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Terbukti atau tidak, kita tunggu hasil hitung cepat Indikator," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Menurut Burhanuddin, Indikator melakukan quick count sebagai alat kontrol dan indikasi perolehan suara dengan tujuan mengantisipasi potensi kecurangan suara.

Pelaksanaannya pun dengan sampel data secara acak, tetapi tetap memakai metodologi ilmiah. “…sehingga hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.(jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Optimistis Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler