Indikator Prediksi Prabowo-Gibran 54 Persen, Pilpres 2024 Game Over Satu Putaran?

Rabu, 14 Februari 2024 – 15:31 WIB
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. ilustrasi/Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pemungutan suara Pemilu 2024 baru saja berakhir pada Rabu (14/2) siang tadi.

Siapa yang akan menjadi pemenang pemilihan presiden (pilpres)?

BACA JUGA: Indikator: Pilpres Satu atau Dua Putaran Masih Memungkinkan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi baru akan mengumumkan hasilnya paling lambat pada 20 Maret mendatang.

Namun, jika merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia terakhir jelang pemungutan suara atau periode 28 Januari-4 Februari 2024, pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 51,8 persen.

BACA JUGA: Gunakan Model Prediktif, Indikator Sebut Pilpres 2024 Akan Satu Putaran

Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mendapatkan 24,1 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 19,6 persen.

Sementara itu, sebanyak 4,5 persen menjawab tidak tahu.

BACA JUGA: Hasil Quick Count dan Survei Terakhir Indikator Sejalan, Pilpres 2024 Cukup 1 Putaran

Kemudian, jika menggunakan pendekatan selang kepercayaan survei 95 persen, maka perolehan suara Prabowo-Gibran diestimasikan 54 persen, Amin 24,9 persen, dan Ganjar-Mahfud 21,1 persen.

Dengan demikian, pilpres berpotensi satu putaran.

Survei tersebut dilaksanakan dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi secara proporsional.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Terbukti atau tidak? Kita tunggu hasil hitung cepat (quick count) Indikator," ucap Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi beberapa saat lalu.

Diketahui, salah satu syarat pilpres digelar satu putaran adalah meraih 50 persen plus 1 suara, suara sedikitnya 20 persen di setiap provinsi, dan tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia atau 20 provinsi.

Ketentuan ini sesuai Pasal 6A ayat (3) dan (4) UUD Tahun 1945.

Lebih lanjut Burhan menyampaikan Indikator melakukan quick count sebagai alat kontrol dan indikasi perolehan suara dengan tujuan mengantisipasi potensi kecurangan suara.

Pelaksanaannya dengan sampel data secara random, tetapi memakai metodologi ilmiah.

"Hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Sebelumnya, saat memaparkan hasil survei, Burhan menyatakan, pilpres akan berakhir satu putaran (game over) jika Prabowo-Gibran meraih 54 persen pada 14 Februari.

"Dengan kisaran model prediktif (Prabowo-Gibran) 54 persen, saya harus mengatakan, (pilpres) game over. Kita sudah tahu capres yang akan terpilih pada hari Rabu nanti. (Angka) 54 persen itu signifikan secara statistik karena lower estimate dengan model prediktif, sejelek-jeleknya Pak Prabowo dapat 51,6 persen," kata Burhan, Jumat (9/2) lalu. (mar1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler