jpnn.com, SURABAYA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan telah memerintahkan jajarannya untuk menggelar rapid test massal di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Kegiatan ini sudah berlangsung selama sepuluh hari sejak 29 Mei 2020 lalu dan masih terus berjalan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Corona Mengganas Lagi, Ketua Dewan Bunuh Diri, Don Juan
Head of Medical Intelligence Sri Wulandari mengatakan, dari sepuluh hari pelaksanaan itu, ada 12 ribu lebih warga yang mengikuti rapid test massal.
“Rapid test ini sudah digelar 18 kali di sepuluh titik di Surabaya dan satu titik di Sidoarjo. Total 12.629 orang telah mengikuti test cepat COVID-19 ini,” ujar Sri dalam keterangannya pada Senin (8/6).
BACA JUGA: Jeddah Lockdown Lagi, Masjid Terpaksa Ditutup Kembali
Sri memerinci, dari sepuluh titik di Surabaya jumlah warga yang mengikuti rapid test yaitu 12.163 orang dengan hasil 1.761 menunjukan hasil reaktif.
Sementara itu, satu titik di Sidoarjo tepatnya di Pasar Taman Wonocolo, sebanyak 466 orang mengikuti rapid test ini. Hasilnya 54 menunjukan reaktif.
BACA JUGA: Corona di Iran Kembali Mengganas setelah Kegiatan Publik Berjalan Lagi, Ini Penyebabnya
"Dari total jumlah itu yang reaktif 1.815 orang. Sedangkan yang nonreaktif 10.814 Orang. Artinya dari total yang mengikuti rapid test, sekitar 14,70 persen hasilnya reaktif,” sambung Sri.
Sri juga menjelaskan, angka reaktif pada tiap lokasi mengalami tingkat yang berbeda-beda. Sebab, hal itu juga tergantung dari jumlah warga yang mengikuti rapid test.
Dia menambahkan, meski angkanya berbeda, jumlah warga yang reaktif dari rapid test ini memiliki tren yang cukup tinggi.
"Jadi menurut saya kalau sejak hari pertama itu angkanya stabil ya, stabilnya itu tinggi. Misal di lokasi A jumlah peserta 700 yang reaktif 100, di lokasi B itu hampir sama begitu,” tambah Sri.
Warga yang hasil rapid test menunjukan reaktif langsung dilakukan penanganan swab test atau PCR test untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
Adapun sepuluh titik yang sudah dilakukan kegiatan rapid test dan swab test di Surabaya sejak tanggal 29 Mei Sampai 7 Juni yaitu Gedung Siola, City 9 Gresik PPI, Terminal Manukan dan Taman Mundu.
Kemudian Masjid Agung Al-akbar, Kantor Camat Gunung Anyar, Terminal Keputih, Sunan Ampel, Kantor Camat Kenjeran dan depan kantor SCTV.
Sementara satu titik lainnya di Sidoarjo yaitu di pasar Taman Wonocolo.
Diketahui, BIN hingga kini masih akan melanjutkan rangkaian rapid test masal secara maraton di Surabaya sampai 15 Juni 2020 nanti. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan