Hasil Survei: 87 Persen Mahasiswa Pilih Jurusan Tidak Sesuai Minat

Kamis, 07 Februari 2019 – 15:05 WIB
Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Purwadi Sutanto (ketiga dari kiri) saat meluncurkan aplikasi Aku Pintar. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017 menunjukkan, sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan, 71,7 persen pekerja, memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya.

“Siswa yang salah memilih jurusan kuliah akan berdampak pada ketidakmaksimalan dalam pekerjaan sehingga yang bersangkutan tidak bisa berprestasi. Kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki siswa juga tidak berkembang dengan baik," kata Pemerhati Pendidikan Yohana Elizabeth Hardjadinata MBA pada peluncuran aplikasi Aku Pintar di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (7/2).

BACA JUGA: Kubu Prabowo – Sandi Ungkap Hasil Survei di Dapil III Jakarta, wouw!

Sebaliknya jika seseorang bekerja pada bidang yang diminati atau disukai, pastinya akan lebih mencintai dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya. Dampak selanjutnya, yang bersangkutan akan bekerja lebih giat dan punya rasa tanggung jawab yang tinggi.

Peluncuran aplikasi Aku Pintar yang dilakukan Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Purwadi Sutanto ini disaksikan ratusan siswa SMP, SMA/SMK, para kepala sekolah, guru serta orang tua murid.

BACA JUGA: Hasil Survei: Selisih Makin Tipis, karena Gerakan Sandiaga Uno?

Pada kesempatan tersebut Purwadi menyampaikan, penting bagi siswa SMP dan SMA mengetahui minat dan bakatnya sehingga tidak bingung menentukan atau memilih jurusan maupun jenjang pendidikan selanjutnya. Sayangnya, pelaksaaan tes minat dan bakat, harus ke psikolog dan umumnya mahal biayanya.

"Bersyukur saat ini ada cara praktis dan sederhana untuk menentukan minat dan bakat anak. Cukup dengan mengunduh aplikasi Aku Pintar melalui handphone, niscaya membantu anak untuk mengetahui minat dan bakatnya," terangnya.

BACA JUGA: Survei Puskaptis: Prabowo Menang Telak di 8 Provinsi, Cuma Kalah Satu

Aplikasi Aku Pintar telah dirilis sejak akhir September 2018, dikembangkan oleh sebuah perusahaan PT. Aku Pintar Indonesia digawangi oleh Luvianto Pebri Handoko, yang akrab disapa Pebri, sebagai CEO.

Aplikasi ini dibuat berdasarkan pengalaman Pebri sewaktu akan menentukan pilihan program pendidikan saat masuk bangku kuliah. Akibat dari ketidaktahuan dan ketidakmengertian akan minat dan bakatnya, Pebri memutuskan program pendidikan pilihannya hanya berdasarkan rekomendasi teman atau orangtuanya.

Hal inilah yang menyebabkan Pebri mengalami ketidakpuasan atau ketidakbahagian dalam menjalani aktivitas kesehariannya.

“Padahal saya ingin punya kehidupan yang sukses, yang membahagiakan di masa depan, bahagia dalam arti kata bukan hanya mendapatakan materi saja tetapi juga bahagia menikmati pekerjaan yang saya geluti," ungkap Pebri saat ditanya alasan membuat aplikasi Aku Pintar ini.

Keunggulan utama aplikasi Aku PIntar ini adalah memberikan tes minat dan bakat secara gratis, cukup hanya mengunduh melalui handphone dan dikemas dengan tampilan menarik serta akses yang mudah dan menyenangkan.

Hasil tes penelusuran minat dan bakat dapat menjadi acuan bagi siswa, misalnya siswa SMP akan memilih sekolah kejuruan (SMK) yang tepat, karena saat ini untuk sekolah kejuruan terdapat 144 pilihan.

Selain itu juga, akan membantu siswa SMA dalam memilih jurusan yang diminati, apakah jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Demikian pula, ketika para lulusan SMA akan memilih jurusan atau program studi saat akan melanjutkan pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi.

"Dengan menggandeng Kemendikbud, saya optimistis target untuk mencapai 1 juta Anak Pintwr di awal tahun ajaran baru 2019 akan tercapai," tandas Pebri. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei CPCS: Ini 5 Partai Pilihan Generasi Milenial


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler