jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Hasil survei Rakata Institute menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Provinsi Lampung nomor urut tiga Arinal Djunaidi - Chusnunia Chalim atau Nunik unggul terhadap tiga paslon lainnya yang ikut dalam Pilgub Lampung 27 Juni mendatang.
Elektabilitas Arinal-Chusnunia sebanyak 33,30 persen, disusul pasangan nomor urut dua Herman HN-Sutono meraih 31,30 persen; pasangan nomor urut satu Ridho Ficardo – Bahtiar Basri meraih 23,30 persen, dan pasangan nomor urut empat Mustafa – Ahmad Jajuli meraih 10,50 persen.
BACA JUGA: Survei RTK: Duo DM Bersaing Ketat dengan Kang Emil-Uu
“Berdasarkan hasil survei lembaga kami, pasangan Arinal-Nunik mengungguli ketiga pasangan lain,” ucap Direktur Eksekutif Rakata Institue Eko Kuswanto, di Kota Bandar Lampung, Sabtu (23/6).
Menurut Eko Kuswanto, Rakata Institute melakukan survei pada tanggal 12-17 Juni 2018 terhadap 1.000 responden yang tersebar dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
BACA JUGA: Pilgub Jabar: Tingkat Keterpilihan Pasangan Asyik Tertinggi
Survei ini menggunakan metode stratified random sampling dengan memiliki toleransi kesalahan atau Margin of Error kurang lebih 3,10 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Eko, elektabilitas pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia menunjukkan tren peningkatan.
BACA JUGA: Quick Count Pilkada 2018: Ini Dia Aplikasinya
“Animo masyarakat untuk memilih tahun ini sangat tinggi, sehingga sangat berpengaruh pada tren pemilih nomor urut tiga,” ungkapnya.
Terkait data yang keluar di media sosial beberapa waktu lalu, Eko membenarkan bahwa data tersebut milik Rakata Institute. Namun, Eko mengaku tidak mengetahui bagaimana data tersebut bisa keluar sebab pihaknya tidak ingin mempublikasi hasil survei terakhir yang dilakukan lembaganya.
“Hari ini melakukan konfrensi pers karena beredarnya hasil survei Pilgub milik kami,” kata Eko.
Sekali lagi, dia menegaskan bahwa Rakata Institute terdaftar di KPU sebagai penyelenggara quick count bukan survei tapi pihaknya tidak ingin melakukan publikasi terhadap hasil survei lembaganya. “Saya tidak tahu bagaimana bisa bocor,” katanya.
Eko menambahkan, untuk pilkada tahun 2018 ini animo masyarakat untuk memilih sangat tinggi dibandingkan pilkada sebelumnya. Dengan swing voter atau masa mengambang hanya 2,61 persen.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei: Warga Jateng Lebih Memilih Sudirman Ketimbang Ganjar
Redaktur & Reporter : Friederich