jpnn.com - JAKARTA – Hasil survei Lembaga AKSARA Research and Consulting menunjukkan elektabilitas dan popularitas tiga nama bakal calon wali kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menempati posisi teratas .
Direktur Eksekutif AKSARA Research Hendri Kurniawan menyebutkan, tiga nama dimaksud yakni Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho, Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, dan Anggota DPRD Riau Fraksi PAN Ade Hartati Rahmat.
BACA JUGA: AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
Survei persepsi politik masyarakat terhadap bakal calon pada Pilkada Kota Pekanbaru 2024 digelar pada 20-30 April 2024.
Survei melibatkan 400 responden yang tersebar proporsional di 15 kecamatan dan dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error 4,9 persen serta tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
BACA JUGA: Pria di Pekanbaru Nekat Bakar Musala, Ternyata Ini Motifnya
Hasil survei AKSARA menunjukkan, popularitas Muflihun sebesar 20,5 persen, Agung Nugroho sebesar 16 persen, dan Ade Hartati Rahmat sebesar 11,8 persen.
Adapun elektabilitas Agung Nugroho sebesar 12,3 persen, Ade Hartati Rahmat sebesar 10,8 persen dan Muflihun sebesar 8 persen.
BACA JUGA: 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
“Tiga nama ini cukup dikenal oleh masyarakat dan tingkat keterpilihannya cukup tinggi dibanding nama-nama lain,” kata Hendri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (5/5).
Dalam survei tersebut dilaporkan bahwa kinerja Pj Wali Kota Pekanbaru saat ini, yakni Muflihun, dianggap lebih baik dibandingkan era Pemerintahan Kota Pekanbaru sebelumnya, Firdaus dan Ayat Cahyadi.
Nilai kepuasan terhadap kinerja Pj Walikota mencapai 42,3 persen dengan rincian sangat puas 0,5 persen, puas 41,8 persen, kurang puas 36,5 persen, tidak puas 13,3 persen dan tidak menjawab 8 persen.
Sedangkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja era Firdaus-Ayat Cahyadi hanya mencapai 25,3 persen dengan rincian sangat puas 1 persen, puas 24,3 persen, kurang puas 49,2 persen, tidak puas 17,3 persen, dan tidak menjawab sebesar 8,2 persen.
“Kinerja Pemkot Pekanbaru dua tahun ini dianggap lebih baik daripada 10 tahun sebelumnya,” kata Hendri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu