Hasil Survei INES: 67,3% Masyarakat Ingin Presiden Baru

Senin, 07 Mei 2018 – 00:49 WIB
Tulisan #2019GantiPresiden mewarnai demo buruh pada Hari Buruh, Jakarta, Selasa (1/5). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) menyatakan sebagian besar responden tidak puas terhadap kepemimpinan Jokowi - Jusuf Kalla.

Direktur INES Oskar Vitriano menjelaskan dari 2.180 responden, hanya 19,5 persen saja menyatakan janji Jokowi - JK dipenuhi. Sedangkan 68,2 persen menyatakan Jokowi tidak menepati janji. Sisanya 12,3 persen responden tidak menjawab.

BACA JUGA: PKB Sebut Zulkifli Bukan Pesaing Cak Imin, tapi Sahabat

"Kinerja pemerintahan Jokowi-JK sudah barang tentu akan punya pengaruh dengan pilihan masyarakat terhadap partai politik yang akan berlaga di pileg 2019 dan tingkat keterpilihan Jokowi jika mencalonkan diri kembali sebagai capres di pilpres 2019," kata Oskar dalam keterangannya, Minggu (6/5).

Penelitikan digelar INES 12-28 April 2018 di 33 provinsi Indonesia, dengan melibatkan 2180 responden. Adapun margin of error kurang lebih 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Diduga Punya Agenda Singkirkan Cak Imin

Penelitian ini menggunakan instrumen data berupa angket yang bersifat terbuka dan tertutup. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah dirumuskan oleh para peneliti.

Dalam survei ini, Oskar melanjutkan, pihaknya menguji tokoh-tokoh nasional dan Jokowi sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2019. Salah satu pertanyaan yang diajukan, dengan adanya hastag #GantiPresiden2019 yang akhir-akhir ini ramai di media sosial.

BACA JUGA: PKB Happy Zulhasan Dorong Cak Imin jadi Cawapres Jokowi

Menurut dia, 67,3 persen responden menginginkan presiden baru pada 2019. Sementara 21,3 persen menginginkan kepemimpinan sekarang dilanjutkan. Sisanya atau 11,4 persen responden menjawab tidak tahu.

Survei INES juga memosisikan Partai Gerindra di urutan pertama di pemilu 2019 dengan raihan 26,2 persen. Disusul PDI Perjuangan di posisi kedua dengan 14,3 persen. Berikutnya ada Partai Golkar 8,2 persen, PKS 7,1 persen, Perindo 5,8 persen, PKB 5,7 persen, PAN 5,3 persen, Demokrat 4,6 persen, PPP 3,1 persen, Nasfem 3,1 persen, Hanura 2,3 persen, PBB 2,1 persen, PKPI 0,9 persen, Berkarya 0,7 persen, Garuda 0,4 persen dan PSI 0,1 persen. "Sedangkan yang tidak menjawab 10,1 persen," katanya.

Oskar mengatakan secara top of mind jika pilpres digelar saat ini, Prabowo Subianto dianggap bisa mengalahkan Jokowi. Sebanyak 50,1 persen responden menyebut nama Prabowo, 27,7 persen Jokowi, 7,4 persen Gatot Nurmantyo dan tokoh lain 14 persen.

Saat disodorkan pernyataan tertutup Prabowo juga mengungguli Jokowi. Prabowo dipilih 54,5 persen, Jokowi 26,1 persen, Gatot 9,1 persen dan tokoh lain 10,3 persen.

Sedangkan cawapres yang berpotensi dipilih jika berpasangan dengan Jokowi maupun Prabowo adalah Agus Harimurti Yudhoyono : 2,1 persen, Zulkifli Hasan 2,6 persen, Rohmahurmuzy 2,2 persen, Airlangga Hartanto, 17,4 persen, Muhaimin Iskandar, 20,2 persen, Gatot Nurmantyo, 9,2 persen, Said Agil Sirajd, 5,1 persen, Puan Maharani 7,5 persen, Anies Baswedan 9,7 persen, TGB Muhammad Zainul Majdi 4,8 persen dan yang tidak memilih 19,2 persen. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP: Itu Menurut Ketum PAN, Bukan Kata Jokowi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler