JAKARTA - Hasil survei lembaga Indonesia Network Election Survei (INES), menyebutkan, elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, sebagai calon presiden 2014 terus merangkak naik.
Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Sacawidsastra, mengungkapkan, elektabilitas Prabowo semakin meningkat dari 19,8 persen pada survei Oktober 2012, menjadi 39,8 persen pada Maret 2013.
"Ini mengindikasikan Prabowo punya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden pada pemilu 2014," kata Sudrajat, Minggu (7/4), di Jakarta. Menurut Sudrajat, tingginya elektabilitas Prabowo itu didukung oleh tren elektabilitas Partai Gerindra yang dinilai responden bersih dari kasus korupsi.
Pada posisi kedua, bertengger Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan raihan 17,2 persen; Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa 14,4 persen.
Kemudian diperingkat berikutnya, ada nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan 10,3 persen; Ibu Negara Ani Yudhoyono 5,1 persen; bekas Wakil Presiden RI Yusuf Kalla 4,2 persen.
Ada lagi Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edi Wibowo 3,3 persen; Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3,3 persen, Menteri Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto 1 persen; Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh 0,7 persen dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso 0,7 persen.
Sudrajat menerangakan, survei dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum sebanyak 6.000 responden, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah.
Sementara jumlah sampel yang dapat dianalisis adalah 5.989. "Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," ungkap Sudrajat.
Menurut Sudrajat tingkat kepercayaan survei yang digelar pada 18-30 Maret ini adalah 98 persen, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,5 persen. (boy/jpnn)
Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Sacawidsastra, mengungkapkan, elektabilitas Prabowo semakin meningkat dari 19,8 persen pada survei Oktober 2012, menjadi 39,8 persen pada Maret 2013.
"Ini mengindikasikan Prabowo punya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden pada pemilu 2014," kata Sudrajat, Minggu (7/4), di Jakarta. Menurut Sudrajat, tingginya elektabilitas Prabowo itu didukung oleh tren elektabilitas Partai Gerindra yang dinilai responden bersih dari kasus korupsi.
Pada posisi kedua, bertengger Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan raihan 17,2 persen; Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa 14,4 persen.
Kemudian diperingkat berikutnya, ada nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan 10,3 persen; Ibu Negara Ani Yudhoyono 5,1 persen; bekas Wakil Presiden RI Yusuf Kalla 4,2 persen.
Ada lagi Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edi Wibowo 3,3 persen; Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3,3 persen, Menteri Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto 1 persen; Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh 0,7 persen dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso 0,7 persen.
Sudrajat menerangakan, survei dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum sebanyak 6.000 responden, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah.
Sementara jumlah sampel yang dapat dianalisis adalah 5.989. "Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," ungkap Sudrajat.
Menurut Sudrajat tingkat kepercayaan survei yang digelar pada 18-30 Maret ini adalah 98 persen, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,5 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Ical dan Megawati Naik
Redaktur : Tim Redaksi