Hasil Survei: Kepuasan pada Kinerja Jokowi Meningkat, ini Penyebabnya

Selasa, 08 Juni 2021 – 23:05 WIB
Hasil survei IndEX Research terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. (ANTARA/HO-Survei IndEX Research)

jpnn.com, JAKARTA - Kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo pada periode kedua, terus meningkat.

Paling tidak terlihat dari hasil survei Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research.

BACA JUGA: Wahai Rakyat Indonesia, Tolong Patuhi Permintaan Wapres ini, Penting!

Pada survei yang digelar 21-30 Mei 2021, kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi mencapai 81,2 persen.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari survei yang digelar Maret lalu, di mana kepuasan responden hanya 70,9 persen.

BACA JUGA: Pilpres 2024: Pasangan ini Paling Ideal Dibanding Anies-AHY atau Ganjar-Erick

"Kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai angka tertinggi dalam satu setengah tahun, yakni mencapai lebih dari 80 persen," ujar peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (8/6).

Hendri mengakui, responden yang mengaku tidak puas tetap ada.

BACA JUGA: 5 Tokoh ini Paling Diunggulkan di 2024, Elektabilitas Prabowo dan Anies Cenderung Turun

Namun, persentasenya anjlok dari 23,8 persen menjadi 16,3 persen, sementara yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab tersisa 2,6 persen.

Menurut Hendri, tingginya kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencerminkan keberhasilan pemerintah mengendalikan krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19.

Selain itu, juga keberhasilan pemerintah dalam melakukan upaya pemulihan ekonomi yang terus digencarkan pemerintah.

Dibanding negara-negara seperti Malaysia dan India, kurva penambahan kasus COVID-19 di Indonesia bergerak turun sejak Februari 2021 dan kini bergerak stabil.

Di sisi ekonomi, pertumbuhan makin mendekati zona positif, yakni mencapai -0,74 persen pada kuartal I/2021.

Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 meroket hingga 5-7 persen, dengan rata-rata tahunan diperkirakan berada pada kisaran 4-5 persen.

Target pertumbuhan setinggi itu masih dibayang-bayangi ancaman pandemi yang belum selesai.

Hendri mengakui, kemunculan varian baru virus yang lebih menular berpotensi membangkitkan gelombang kedua pandemi Covid-19, meskipun vaksinasi terus dilakukan.

Karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah antisipasi.

"Kenaikan kasus COVID-19 pasca-Lebaran harus segera diantisipasi agar tidak berkembang menjadi lonjakan baru yang membebani fasilitas kesehatan dan tentunya memperlambat upaya pemulihan ekonomi," kata Hendri.

Survei IndEX Research dilakukan terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.

Margin of error lebih kurang 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler