Hasil Survei: PSI Menyodok ke Papan Tengah, Partai Ummat Kuda Hitam

Kamis, 01 April 2021 – 14:37 WIB
Survei Polmatrix mengenai elektabilitas partai politik yang dirilis Kamis (1/4). Foto: Polmatrix for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tidak memiliki wakil di Senayan memantapkan diri pada papan tengah.

Elektabilitas PSI naik dari 4,3 persen (Mei 2020) menjadi 4,5 persen pada September-Desember 2020, sedangkan kini tembus 5,0 persen.

BACA JUGA: Hasil Survei: PDIP dan PSI Penguasa Jakarta, Golkar Juga Lumayan

“PSI yang merupakan salah satu partai baru pada Pemilu 2019 dan tidak lolos parliamentary threshold kini menyodok ke papan tengah elektabilitas parpol,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto melalui press release di Jakarta, Kamis (1/4).

Selain PSI, ada Partai Demokrat yang juga mengalami tren kenaikan elektabilitas. Elektabilitas partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu bergerak naik dari kisaran 3 persen pada Mei-September 2020, menjadi 7,5 persen (Desember 2020), dan kini di angka 8,1 persen.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: PDIP Masih Juara, PAN Digusur PSI

Di kalangan ideologi Islam, Partai Ummat sebagai pendatang baru berpeluang menjadi kuda hitam. Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan itu kini melesat menjadi 1,3 persen, bahkan melampaui posisi Partai Amanat Nasional (PAN).

Adapun PDIP dan Gerindra sebagai dua partai politik utama yang memimpin elektabilitas. Pada Mei 2020, elektabilitas PDIP mencapai 33,3 persen, lalu turun menjadi 28,7 persen (September 2020), merosot ke 25,5 persen (Desember 2020), dan kini 20,3 persen.

BACA JUGA: Survei CPCS: Elektabilitas Demokrat, PKS dan PSI Makin Oke, Ada Apa dengan PDIP?

Demikian pula dengan Gerindra yang anjlok dari kisaran 13 persen pada Mei-September 2020 menjadi 10,1 persen (Desember 2020), lalu naik tipis menjadi 10,5 persen.

Di bawah Gerindra ada Golkar yang semula memiliki elektabilitas 8 persen, kini menjadi 8,4 persen.

Lalu ada Nasdem (4,1 persen/3,9 persen/4,0 persen/3,7 persen), Perindo (1,1 persen/0,9 persen/0,7 persen/0,6 persen), dan Hanura (0,9 persen/0,6 persen/0,4 persen/0,3 persen).

Selanjutnya ada parpol gurem lainnya, yakni Berkarya, PKPI dan Garuda, yang kehilangan dukungan sama sekali.

Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin (6,2 persen/5,3 persen/5,5 persen/5,4 persen), disusul PKS (5,4 persen/5,8 persen/5,2 persen/5,1 persen), dan PPP (1,5 persen/1,7 persen/1,8 persen/1,6 persen).

Elektabilitas PAN juga anjlok dari 2,2 persen pada Mei 2020, menjadi 2 persen (September 2020), lalu turun lagi ke angka 1,5 persen (Desember 2020), dan kini tinggal 1 persen).

Di luar itu ada Partai Gelora yang menunjukkan tren kenaikan. Elektabilitas partai sempalan PKS itu naik tipis dari 0,1 persen pada Desember 2020 menjadi 0,2 persen.

Masih ada 28,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. “Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided yang berpeluang bakal diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain,” pungkas Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 terhadap 2.000 orang responden di 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei itu di angka ±2,2 persen, sedangkan tingkat kepercayaannya 95 persen. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler