Hasil Survei: Sandiaga Uno Melejit di Bursa Cawapres, Ekonomi Jadi Pendorong Utama

Senin, 26 Juni 2023 – 23:55 WIB
Direktur Eksekutif Lembaga Peneliti dan Konsultan Algoritma Aditya Perdana menyoroti dinamika bursa cawapres yang cenderung lebih aktif belakangan ini. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Peneliti dan Konsultan Algoritma Aditya Perdana menyoroti dinamika bursa cawapres yang cenderung lebih aktif belakangan ini.

Survei terbaru lembaganya menunjukkan, dua orang menteri yang meningkat pesat posisi elektoralnya di mata publik, yakni Sandiaga Salahudin Uno dan Mahfud MD.

BACA JUGA: Sukarelawan Sandiaga Gelar Pelatihan dan Bantuan Mesin Jahit Untuk Komunitas Disabilitas

“Kami melihat Sandiaga Uno momentumnya menguat signifikan, Ridwan Kamil mulai kehilangan akselerasinya yang sempat luar biasa, dan Mahfud MD muncul memikat publik bahkan sampai membuat Ridwan Kamil terpental dari tiga besar,” kata Aditya saat paparannya di AOne Hotel, Jakarta Pusat pada Senin (26/6).

Pada survei ini urutan untuk level elektoral cawapres adalah: Sandiaga Salahudin Uno 11,3%, Erick Thohir 10,3% dan Mahfud MD 8,8%.

BACA JUGA: Sukarelawan Sandiaga Gelar Bazar Murah, Rp 15 Ribu Sudah Dapat Sembako Lengkap

Angka ini sangat dinamis karena jika dibandingkan dengan Desember 2022 urutannya adalah: Ridwan Kamil (11,8%), Sandiaga Uno (7,4%), dan Erick Thohir
(6%).

Kata Aditya, bursa Capres dan Cawapres kian menarik karena ada rotasi dalam urutan dan juga dinamika nama-nama yang muncul ke level tiga besar bursa tersebut.

BACA JUGA: Merasa Dekat dengan Kelompok Ini, Sandiaga Optimistis Dipilih Jadi Pendamping Ganjar

Berdasarkan survei nasional yang dilakukan Algoritma pada Juni 2023, tiga nama yang masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres adalah Ganjar Pranowo 29,3 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen dan Anies Baswedan 16,9 persen.

Melengkapi pemaparan survei, Aditya menyampaikan bahwa harapan yang tinggi dari masyarakat untuk keberlanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang cepat harus dijawab dengan program yang nyata baik dari sisi partai politik maupun capres maupun cawapres.

Dia meyakini, jika ada capres yang menawarkan keberlanjutan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi maka perlu dibuat jelas seperti apa narasi besarnya hingga ke level operasional kerangka kebijakan.

“Situasi ini menciptakan momentum yang langka ketika masyarakat merasa puas dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan dan menginginkan agar bisa lebih berakselerasi,” ungkapnya.

Aditya mendorong, agar calon pemimpin nasional dan partai politik bisa menangkap tren tersebut dengan menghadirkan ekonomi yang kuat sekaligus memberikan harapan ke masyarakat.

“Situasi ini bisa menjadi momentum bagi capres atau cawapres yang memiliki konsep maupun rekam jejak di bidang ekonomi yang kuat untuk menarik hati masyarakat,” imbuhnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler