Hasil Survei: Separuh Pembeli E-Commerce Terinspirasi Belanja dari Iklan

Sabtu, 29 Oktober 2022 – 15:17 WIB
Astrid Utari selaku Head of Marketing Solutions Lazada optimistis e-commerce tetap bertumbuh di 2023. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Iklan atau promosi menjadi salah satu elemen penting mendongkrak penjualan di platform penjualan daring atau e-commerce.

Itu karena konsumen atau pelanggan biasanya mendapati barang yang dicarinya berasal dari iklan atau promosi yang dipasang penjual.

BACA JUGA: Good Doctor & Lazada Siapkan Program Kesehatan Khusus untuk Mitra Kurir

"Survei internal kami mendapati sekitar separuh pengguna mendapat inspirasi untuk berbelanja dari promosi iklan baik paid search, push notification, maupun live streaming," kata Astrid Utari selaku Head of Marketing Solutions Lazada Indonesia dalam media gathering di Jakarta, baru-baru ini.

Astrid Utari melanjutkan keberadaan online-ads atau iklan promosi tersebut, membuat pengguna atau konsumen mendapatkan referensi belanja yang diinginkan.

BACA JUGA: Alat Masak Multifungsi Ini Paling Laku di Lazada, 100 Unit Terjual dalam 4 Jam

Survei yang sama juga menunjukkan sekitar 76% konsumen membeli produk sebagai hasil dari fitur rekomendasi di Lazada.

Berdasarkan itu untuk mendukung kemajuan bisnis para brand dan seller, Lazada kini menawarkan fitur Promosi berbayar  yang dilengkapi dengan berbagai fitur untuk memenuhi kebutuhan promosi yang berbeda-beda.

BACA JUGA: Atalian Perkuat Bisnis via Kerja Sama dengan Lazada Logistics Indonesia

"Ini memungkinkan penjual mengeksplorasi berbagai pendekatan promosi untuk mengembangkan tokonya di Lazada," tambahnya. 

Fitur itu menawarkan dua jenis pendekatan yang bisa dipilih mitra, yakni promosi produk memungkinkan penggunanya untuk meningkatkan exposure, penampilan produk yang dipasarkan melalui laman pencarian, dan rekomendasi.

Kemudian, promosi afiliasi, yakni fitur yang memungkinkan penggunanya untuk memasarkan produk secara eksternal di luar aplikasi Lazada.

“Kami menyadari pentingnya promosi iklan bagi sebuah brand dan seller dalam menjangkau target pasarnya lebih tepat dan optimal,” kata Astrid.

Ditambahkannya, 96% konsumen menggunakan fitur Pencarian di Lazada untuk menemukan produk yang mereka cari. Sebanyak 95% konsumen memutuskan untuk membeli produk yang mereka temukan melalui fitur ini. 

"Sebanyak 60% omzet penjualan kami datangnya dari Lazada, karenanya promosi selalu menjadi perhatian dan ini berdampak pada meningkatnya penjualan empat sampai lima kali pada momen tertentu," kata Raymond Mario, Operational Manager Redshroom Store, salah satu seller. 

Mengenai ancaman krisis di 2023, Astrid tetap optimistis e-commerce akan tetap tumbuh, walaupun low.

Dia juga menyebutkan empat jenis produk yang tetap laris di e-commerce adalah kecantikan, fashion, kebutuhan Ibu dan bayi, serta kebutuhan sehari-hari.

"Empat produk itu tetap jadi primadona konsumen e-commerce," pungkas Astrid. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler