jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo masih mengungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 25,1 persen, Prabowo Subianto 21,5 persen, disusul Anies Baswedan 20,2 persen.
BACA JUGA: Koalisi Perubahan Bakal Terus Gaduh jika Anies Baswedan Tak Segera Pilih Cawapres
"Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Ganjar mengokohkan diri pada peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 25,1 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Apabila tren kenaikan elektabilitas Anies Baswedan berlanjut, kata Leonard SB, maka eks gubernur DKI Jakarta itu berpeluang menggeser Prabowo dan berhadap-hadapan dengan Ganjar.
BACA JUGA: SMRC Prediksi Ganjar Unggul Melawan Anies Jika Pilpres Digelar 2 Putaran
Leonard mengungkapkan, elektabilitas ketiga kandidat capres di Pilpres 2024 tersebut sama-sama di kisaran 20 persen dengan tren kenaikan dialami Ganjar dan Anies.
Sementara elektabilitas Prabowo cenderung stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan signifikan.
BACA JUGA: Ketum PKB Muhaimin Terang-terangan, Jazilul Ungkap Tenggat Waktu dari Para Kiai
"Meskipun kuat, tetapi publik masih menunggu deklarasi koalisi Gerindra-PKB untuk mengusung Prabowo," lanjut Leonard.
Setelah beberapa bulan terbentuk, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak kunjung memutuskan siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.
Gerindra, sambung dia, hampir dipastikan akan mengusung Prabowo sebagai capres. Namun, pilihan cawapres belum diputuskan.
Di satu sisi, PKB juga bersikeras mengajukan ketua umumnya yakni Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain, Anies Baswedan secara formal telah mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu NasDem, Demokrat dan PKS.
Di atas kertas Anies Baswedan berhasil mengamankan tiket pencapresan di atas ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Namun, publik juga masih menunggu progres Koalisi Perubahan, khususnya dinamika soal figur cawapres pendamping Anies," kata dia.
PDIP Usung Ganjar atau Puan?
Ganjar masih harus bersaing di internal PDIP yang dinilainya condong mengusung Puan Maharani.
Isu bakal ada kejutan saat HUT PDIP Ke-50 juga tidak terbukti meskipun Megawati disebut-sebut sudah mengantongi nama capres.
"Publik terus mencermati apakah Ganjar atau Puan yang didukung PDIP, dan dengan partai mana saja PDIP akan berkoalisi," ujarnya.
Selain tiga nama itu, Indometer juga mengungkapkan elektabilitas nama-nama lain yaitu Ridwan Kamil 5,1 persen, Sandiaga Uno 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 4.4 persen.
Ridwan Kamil dan Sandiaga yang sebelumnya mengalami penurunan elektabilitas kini mulai melandai, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono masih stabil.
"Ketiga figur tersebut berpeluang kuat dipasangkan sebagai cawapres," ucapnya.
Selanjutnya Puan Maharani memperoleh elektabilitas 3,0 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan Khofifah Indar Parawansa 1,8 persen.
Berikutnya Andika Perkasa 1,6 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen, Mahfud MD 1,1 persen dan Yenny Wahid 1,0 persen.
Sisanya di bawah satu persen dan 6,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Survei Indometer dilakukan pada 21-27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu