jpnn.com, SEMARANG - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei elektabilitas cagub – cawagub Jateng.
Jika tiga hasil survei sebelumnya pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen unggul baik dalam tingkat elektabilitas maupun popularitas, hasil survei LKPI yang dilakukan pada 5-20 Juni lalu itu menyebut pasangan Sudirman-Ida unggul tipis.
BACA JUGA: Hasil Survei: Elektabilitas Duo Benny Unggul di Pilgub NTT
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Region Jateng, Onesimus Hihika, ada dua hal pokok yang membuat pasangan yang diusung PAN, Gerindra, PKB, dan PKS ini unggul atas pasangan Ganjar-Taj Yasin. Adalah kasus dugaan korupsi E-KTP yang menyeret nama Ganjar yang menggerus elektabilitas dalam dua bulan terakhir ini.
“Pemanggilan Ganjar Pranowo oleh KPK semakin menguatkan dugaan di masyarakat akan keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus E-KTP,” kata Onesimus Hihika dalam paparan hasil Survei Pendapat Masyarakat yang bertema mengukur persepsi dan pilihan masyarakat Jateng terhadap dua pasang calon Gubernur –Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 yang digelar di Grand Candi Hotel, Minggu (24/6).
BACA JUGA: Pedemo Ganjar di KPK Sepertinya Pendukung Sudirman-Mbak Ida
Dalam survei tersebut, LKPI menggunakan metode deskriptif dengan melakukan penyebaran kuesioner pada 5 -20 Juni 2018 dengan jumlah responden sebanyak 1.245 orang yang diambil dari populasi DPT Pilgub Jateng sebanyak 27.068.125 pemilih.
Sedangkan pemilihan responden menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error +/-2,78 persen.
BACA JUGA: Survei: Warga Jateng Lebih Memilih Sudirman Ketimbang Ganjar
Temuan dan hasil survei berdasarkan sebaran demografi, pasangan Ganjar -Taj Yasin banyak dipilih generasi milenial berusia antara 17-25 tahun sebesar 41,8 persen, sedangkan pasangan Sudirman -Ida dipilih 41,4 persen, dan 16,8 persen belum memilih.
Pasangan Sudirman-Ida unggul untuk usia pemilih 26-40 tahun sebesar 50,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar –Taj Yasin 38,5 persen dan 11,2 persen belum memilih.
“Untuk pemilih usia 41 tahun ke atas, lebih memilih pasangan Sudirman-Ida sebesar 47,2 persen, pasangan Ganjar-Taj Yasin sebesar 37,1 persen, dan sisanya 15,7 persen belum memilih,” ungkapnya.
Onesimus menambahkan, dengan penangkapan beberapa kepala daerah yang berasal dari PDIP, khususnya Kabupaten Purbalingga, membuat kepercayaan masyarakat terhadap PDIP menjadi turun. “PDIP merupakan partai pengusung utama Ganjar Pranowo-Taj Yasin,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, dengan kebangkitan politik Islam tidak dapat dipungkiri menjadi eskalasi politik nasional, turut terasa di Jateng. Kecenderungan pemilih, sangat memperhatikan hal tersebut.
Kondisi tersebut, diperkuat dengan adanya seruan dari PBNU melalui ketua umumnya, Said Aqil, agar seluruh pengurus dan warga Nahdliyin bekerja dan memenangkan pasangan Sudirman-Ida. “Dengan demikian, kekuatan politik Islam yang tercermin dalam partai politik, yakni PKB, PAN dan PKS cukup solid untuk memenangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah,” tambahnya.
Sedangkan kubu Ganjar -Taj Yasin, imbuhnya, hanya PPP yang mendukung. Itupun dari basis massa PPP yang mayoritas kaum Nahdliyin, sehingga dukungan tersebut dinilai sangat lemah.
Dalam survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia ini juga menemukan sebanyak 74,8 persen masyarakat sudah memiliki pilihannya sendiri. Mereka cenderung militan untuk mendukung pasangan calon yang mereka anggap mewakili kepentingan politik untuk membawa Jateng ke arah yang lebih baik. Sedangkan sebanyak 25,2 persen responden masih bisa berubah-ubah pilihannya.
“Dapat disimpulkan siapapun yang akan menjadi pemenang dari Pilgub Jateng, akan memperoleh kemenangan yang sangat tipis,” paparnya.
Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Semarang sebelumnya, dalam survei yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), tingkat elektabilitas Ganjar-Taj Yasin masih unggul dan melampaui pasangan Sudirman -Ida di Pilgub Jateng 2018.
Pasangan Ganjar-Taj Yasin memperoleh elektabilitas sebesar 70,1 persen, sedangkan Sudirman-Ida mendapat 22,6 persen. Sisanya sebesar 7,3 persen menjawab tidak tahu.
Sementara, untuk tingkat popularitas masing-masing calon, Ganjar masih menjadi calon yang menempati urutan teratas dengan 89 persen, urutan kedua Sudirman Said 50 persen, disusul Ida Fauziah 33 persen, serta Taj Yasin 31 persen.
Pasangan Ganjar-Taj Yasin juga unggul dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Tingkat elektabilitas pasangan Ganjar -Taj Yasin sekitar 54 persen, sedangkan Sudirman -Ida 13 persen.
Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin ini naik 3,7 persen menjadi 54 persen dari April lalu yang hanya 50 persen. Sedangkan pasangan Sudirman -Ida naik 2,5 persen menjadi 13 persen dari April lalu yang hanya 10,5 persen. Alasannya, karena adanya perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai untuk kalangan grassroot.
Untuk tingkat popularitas, menurut survei LSI Denny JA, Ganjar memiliki popularitas 96.6 persen. Sedangkan Sudirman hanya 63.9 persen. Selain itu, kepuasan kinerja Ganjar pada periode lalu mencapai 71 persen dan itu potensi bisa terpilih lagi. (hid/ida)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei Terbaru: Jago Demokrat â PKS Teratas
Redaktur & Reporter : Soetomo