Hasil Survei Terbaru soal Mudik Lebaran 2020, Ya Ampun, Ternyata

Rabu, 22 April 2020 – 17:32 WIB
Warga melintas di dekat spanduk seruan untuk menunda mudik menjelang puasa dan Lebaran di Jalan Sudirman, Serang, Banten, Kamis (9/4/2020). Foto: dok ANTARA /Asep Fathulrahman/foc.

jpnn.com, JAKARTA - Hasi survei terbaru KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menyatakan sekitar 29 persen perantau yang dijadikan responden tetap ingin melakukan Mudik Lebaran 2020.

Survei ini dipaparkan langsung oleh Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Wibowo dalam diskusi secara virtual bertajuk "Satu Asa Lawan COVID-19 pada Rabu (22/4).

BACA JUGA: Australia Luar Biasa, Semoga Cepat Menular ke Indonesia, agar Kita Bisa Bebas ke Mana Saja

Kunto menjelaskan bahwa 49,4 persen responden yang disurvei merupakan perantau.

"Saat ditanya apakah berencana mudik khusus bagi pendatang, 29,0 persen bilang ya, 41,5 persen bilang tidak, dan 29,5 persen bilang ragu-ragu. Ini sekali lagi, kami tanya sebelum ada larangan mudik," ucap Kunto.

BACA JUGA: Belva Mundur, Indra: Lepas Rp 50 Juta, Rp 5,6 Triliun Ditelan Juga

Ketika didalami lagi bagi 29,5 persen perantau yang masih ragu-ragu untuk Mudik, ada 30 persen yang menyatakan masih menunggu keputusan pemerintah.

"Berarti yang 30 persen ini bisa dikatakan tidak jadi Mudik karena sudah dilarang. Lalu ada 20 persen bilang menunggu corona mereda, 15 persen tergantung pendapatan. Ada juga yang takut ditolak di kampung halaman, takut tertular di jalan," jelas Kunto.

BACA JUGA: Pesan Serius Tompi untuk Adamas Belva yang Mengundurkan Diri

Survei opini publik di Jabodetabek ini dilakukan KedaiKOPI pada 14-19 April 2020, melalui telepon.

Responden yang ditelepon panel ada sebanyak 2.324 orang. Namun hanya 405 yang merespons (17,4 persen).

Secata detail sampel responden yang berada di Provinsi DKI Jakarta ada 38,27 persen, Jawa Barat 39,51 persen, dan Banten 22,22 persen. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler