Australia Luar Biasa, Semoga Cepat Menular ke Indonesia, agar Kita Bisa Bebas ke Mana Saja

Rabu, 22 April 2020 – 09:14 WIB
Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, SYDNEY - Australia sudah mulai pulih dari pandemi virus COVID-19 dan kasus infeksi baru wabah mematikan itu hampir tidak ada.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa (21/4), mengatakan, rumah-rumah sakit akan mulai kembali menjalankan operasi secara selektif dan sekolah-sekolah akan dibuka kembali bagi lebih banyak anak.

BACA JUGA: Mirip Adian Napitupulu, Pernyataan Arief Poyuono soal Erick Thohir juga Keras

Sebagai bagian dari pembatasan sosial yang luas, Australia pada Maret melarang kegiatan semua operasi tidak darurat agar ranjang-ranjang di rumah sakit bisa dikosongkan di tengah kemungkinan bahwa gelombang kasus virus corona akan muncul. Sekolah-sekolah juga ditutup.

Namun, dengan tingkat infeksi COVID-19 yang sedang menurun dari sedikitnya 25 persen pada pertengahan Maret menjadi di bawah 1 persen sehari, Morrison mengatakan di Canberra bahwa Australia sudah bisa mengurangi beberapa pembatasan mulai pekan depan.

BACA JUGA: Bagi Warga yang Masih Dililit Cicilan Kredit, Silakan Baca Penjelasan Pak Ganjar Ini

"Kita sedang dalam perjalanan untuk kembali dan menurut saya kita sudah mencapai titik balik," kata Morrison kepada para wartawan, Selasa.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan pada Selasa bahwa pengurangan pembatasan operasi secara selektif dimungkinkan untuk dilakukan setelah pihak berwenang berhasil mengamankan pasokan peralatan pelindung dan medis, termasuk 7.500 ventilator untuk kapasitas maksimal.

BACA JUGA: Mabes Polri Siapkan Pengganti Irjen Arman Depari

Pemerintah mengatakan akan menyampaikan keterangan rinci soal aplikasi pelacak kontak, yang dirancang untuk dengan cepat memperingatkan para pengguna jika mereka melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang kemudian didiagnosis mengidap COVID-19.

Otoritas menganggap aplikasi pelacakan itu perlu diterapkan sebelum banyak kegiatan masyarakat dibuka kembali.

Sementara itu, pemerintah negara bagian berpenduduk terbanyak di Australia, New South Wales (NSW), mengatakan semua murid akan mulai bisa mengikuti pelajaran tatap muka bulan depan setelah selama lebih dari satu bulan pengajaran berlangsung secara daring.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan murid-murid akan kembali ke sekolah pada 11 Mei dengan persiapan menuju pelaksanaan kembali kegiatan sekolah secara penuh pada Juli.

Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 di Australia tercatat 6.300 dengan 71 kematian. (Reuters/Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler