jpnn.com, JAKARTA - Perubahan perilaku masyarakat setelah pandemi Covid-19 terjadi di berbagai sektor didukung dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini.
Salah satunya dari sisi kebutuhan layanan kesehatan yang turut berkembang dengan adanya kebiasan baru.
BACA JUGA: Catat! Ini Cara Mengakses Telemedisin untuk Pasien Covid-19
Survei terbaru yang dilakukan oleh konsultan manajemen global McKinsey & Company, berdasarkan data yang dikumpulkan di Indonesia pada Q3 2022, mengungkapkan adanya perubahan signifikan dalam perilaku perawatan kesehatan di kalangan masyarakat.
Lebih dari 70% masyarakat berniat untuk terus menggunakan layanan telemedisin, bahkan ketika pandemi sudah berakhir.
BACA JUGA: Pasien dengan Hasil Antigen Positif Kini Bisa Akses Layanan Telemedisin
"Hasil survei ini sangat selaras dengan tren yang terjadi di Good Doctor hingga saat ini," kata Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology Danu Wicaksana dalam keterangannya, Senin (9/10).
Sesudah pandemi, ada tiga perubahan penting dalam perilaku pengguna Good Doctor.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Sebut Pasien Isoman Gratis Akses Layanan Telemedisin, Ini Syaratnya
Pertama, selama pandemi, orang-orang mencari layanan terutama terkait Covid-19, tetapi kini mereka berkonsultasi untuk berbagai penyakit lain seperti demam, gangguan pencernaan, maag, batuk dan alergi.
Kedua, ketika pandemi konsultasi banyak dilakukan secara individual dan didanai sendiri, tetapi kini, banyak perusahaan yang memfasilitasi karyawannya mengakses Good Doctor secara gratis, dengan lebih dari 55 perusahaan asuransi dan lebih dari 2.500 korporasi telah bermitra.
"Ketiga, mereka yang menggunakan layanan Good Doctor selama pandemi masih mengandalkan telemedisin, bahkan setelah pandemi berakhir, karena merasa nyaman dan sudah menjadi bagian dari layanan kesehatan rutin," lanjutnya.
Sejalan dengan tren yang kuat dan meningkatnya permintaan adopsi telehealth di Indonesia, Good Doctor baru-baru ini mendapatkan pendanaan Seri A sekitar USD 10 juta.
MDI Ventures bergabung dalam pendanaan ini sebagai investor baru dan utama, diikuti investor lama, Grab, yang juga menaungi GrabHealth dengan didukung oleh Good Doctor dalam aplikasi Grab.
MDI Ventures, perusahaan modal ventura terbesar di Indonesia, yang didukung oleh Telkom Indonesia, menyatakan keyakinannya terhadap solusi layanan kesehatan inovatif Good Doctor yang dirancang untuk pasar lokal.
“Kami mengakui kemajuan yang telah dicapai Good Doctor dan ketahanan model bisnisnya, khususnya di segmen korporasi dan melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam upaya ini,” kata Chief Executive Officer MDI Ventures Donald Wihardja.
Good Doctor kini menjadi startup independen yang dipimpin oleh Danu Wicaksana dan rekan pendirinya. Perubahan ini memberdayakan Good Doctor untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan beradaptasi dengan lanskap layanan kesehatan yang unik di tanah air.
“Kami melihat sektor teknologi kesehatan di Indonesia sudah siap menghadapi disrupsi dan memiliki potensi, sehingga kami yakin bahwa Good Doctor akan mampu memainkan peran besar dalam proses tersebut,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Suntikan dana ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan dan pengaruh Good Doctor terhadap kesehatan masyarakat.
Dalam upaya memastikan masyarakat luas mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, Good Doctor akan menjalin kemitraan baru dengan lebih banyak institusi, baik swasta (misalnya perusahaan asuransi dan korporasi) maupun lembaga publik (misalnya BPJS Kesehatan). (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad