Hasil Temuan Keluarga Mahasiswi Untar yang Tewas di Kampus

Rabu, 09 Oktober 2024 – 10:23 WIB
Sejumlah mahasiswi memberikan penghormatan kepada seorang mahasiswi berinisial E (18) yang tewas usai menjatuhkan diri dari lantai 6B salah satu gedung Universitas Tarumanegara, Senin (7/10/2024). ANTARA/Risky syukur

jpnn.com, JAKARTA - Polisi menyebut keluarga dan kampus tidak menemukan kelainan pada mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) berinisial E (18) yang tewas di kampus.

E menjatuhkan diri dari lantai enam salah satu gedung di perguruan tinggi itu pada Jumat (4/10) sekitar pukul 18.37 WIB.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Catatan Mandarin Milik Mahasiswi Untar

"Baik orang tua korban maupun kampus tidak melihat kelainan terhadap korban. Kelainan dalam artian mungkin korban ada masalah terkait dengan hubungan asmara atau utang piutang atau terkait dengan konflik keluarga," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi kepada wartawan, Selasa.

Keluarga korban, lanjutnya, menyebut hubungan korban dengan keluarga baik-baik saja.

BACA JUGA: Misteri Motif Mahasiswi Untar Tewas Seusai Lompat dari Lantai 6 Kampus

"Keluarga menyatakan hubungannya baik-baik saja, tidak ada masalah. Mereka juga heran, kok, sampai nekat (menjatuhkan diri) seperti itu," katanya.

Oleh karena itu, hingga kini polisi masih mendalami motifnya. 

BACA JUGA: Mahasiswi Unsoed Jadi Korban Eksploitasi Seksual

"Motif masih didalami," kata Syahduddi.

Sebelumnya, polisi menyatakan bahwa keluarga mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) tidak ingin jenazah korban diautopsi.

"Itulah dia (keluarga) tidak mau (korban) diautopsi. Jadi, korban ingin untuk dibawa pulang saja," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/10).

Awalnya, kata Aprino, keluarga korban mengatakan bahwa korban tewas karena dibunuh.

"Jadi, dia (keluarga) tidak terima waktu tahu dia (korban) bunuh diri, itu tak terima, awalnya. Iya sempat (menyalahkan orang lain). Bahkan-bahkan dibilang, 'ini dibunuh nih' katanya," jelas Aprino.

Namun, setelah diberikan penjelasan dan ditunjukkan rekaman CCTV kejadian, keluarga korban akhirnya menerima bahwa tewasnya korban bukan kasus pembunuhan.

"Nah, setelah kami jelaskan, malam itu CCTV sama saksi-saksi kami panggil. Istilahnya ya terjawab. Itulah dia (keluarga korban) tidak mau diautopsi. Jadi, korban untuk dia bawa pulang saja," kata Aprino. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Motif Congkel Mata di Bogor Ternyata Gara-gara Ini, Mengerikan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler