jpnn.com - JAKARTA - Belum tuntas pencarian penumpang pesawat yang jatuh di perairan Laut Jawa, AirAsia kembali disorot. Pilot maskapai penerbangan asal negeri jiran Malaysia itu yang berinisial FI terindikasi positif menggunakan narkoba jenis morfin.
Staf Khusus Menteri Perhubungan (Menhub) Hadi M. Djuraid memaparkan temuan tersebut kemarin.
BACA JUGA: AirAsia QZ8501 Mendarat di Laut, Tidak Meledak di Udara
Hasil tes pilot AirAsia berinisial FI itu diperoleh kemarin (1/1) setelah yang bersangkutan menjalani pemeriksaan urine rutin oleh Tim Balai Kesehatan Penerbangan serta Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub di Bandara Ngurah Rai.
Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah yang bersangkutan mendarat pukul 08.50 Wita di Bandara Ngurah Rai dari Bandara Soekarno-Hatta dengan nomor penerbangan QZ7510. "Semula yang bersangkutan akan kembali ke Jakarta pada pukul 09.20 WIB dengan penerbangan QZ7511. Tapi, atas temuan (hasil tes) tersebut, pilot FI dilarang terbang," papar Hadi saat dihubungi kemarin.
BACA JUGA: KNKT: Kami Tidak Memperlama Pencarian, Justru Mempercepat
Hadi melanjutkan, terkait dengan hasil tes tersebut, pilot senior AirAsia itu segera dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub di Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut rencana, pemeriksaan lanjutan berlangsung hari ini.
"Karena hasil sampel menunjukkan positif morfin, dilarang untuk terbang dan kemudian yang bersangkutan diterbangkan ke Jakarta. Besok (hari ini, Red) akan menjalani pemeriksaan lagi di Balai Kesehatan Penerbangan milik Kemenhub," lanjutnya.
BACA JUGA: Ditemukan Mayat, Bibi Pramugari AirAsia: Astagfirullah, Nisa
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widiyatmoko saat dikonfirmasi di Surabaya membenarkan temuan tersebut. Menurut dia, temuan itu dihasilkan dari tes pre-elementary.
Dia mengaku akan melakukan tes lanjutan yang lebih detail untuk memastikan temuan tersebut. Pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dan Rumah Sakit Ketergantungan Obat.
Dia mengatakan, berdasar pemeriksaan awal, kapten tersebut diketahui baru keluar dari rumah sakit. Dia menderita sakit tifus dan diinfus sejak 26-29 Desember 2014. Hingga sekarang pilot itu masih mengonsumsi obat jalan. "Salah satunya Actifed," katanya di Crisis Centre Polda Jatim kemarin.
Biasanya, lanjut Sunu, mengonsumsi obat flu dan batuk bisa mengakibatkan urine positif. Tapi, setelah diklarifikasi lagi, hasilnya bisa negatif. Karena itulah, pilot tersebut akan diperiksa lebih lanjut untuk memastikannya.
Sunu mengatakan, pilot tersebut telah bekerja di AirAsia selama sembilan tahun. Dia disebut memiliki rekam jejak yang bersih dan sudah berkeluarga. Saat ini pilot itu termasuk kapten senior. "Kami berharap (hasilnya) akan negatif di tes lanjutan," ucapnya. (ken/eko/sep/c6/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Anggap Posisi Kastaf Kepresidenan Tidak Penting
Redaktur : Tim Redaksi