JAKARTA - Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Jakarta, Abduh Zein meminta pemerintah membatalkan rencana penerimaan mahasiswa baru yang ditentukan kombinasi hasil ujian lokal dan nasional, serta sistem penerimaan mahasiswa jalur undangan.
"Sebaiknya tahun ini penerimaan mahasiswa dipakai sistem satu pintu saja yakni, semua calon mahasiswa diuji secara tertulis," kata Abduh Zein, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (19/4).
Sistem penerimaan mahasiswa tanpa ujian tertulis yang dialokasikan sebesar 50 persen dan mahasiswa undangan sebesar 20 persen, kata dia, untuk tahun ini ditiadakan dulu karena penyelenggaraan UN yang akan dijadikan dasar untuk diterimanya seorang pelajar jadi mahasiswa ternyata bermasalah.
Jika hasil UN sudah jelas-jelas bermasalah itu dijadikan sebagai alat seleksi mahasiswa baru, menurut Abduh pasti akan menimbulkan masalaha baru lagi.
"Akan lebih tepat penerimaan mahasiswa tahun ini melalui jalur tes tertulis semuanya sehingga kekacauan UN tidak berimbas ke Perguruan Tinggi Negeri," tegasnya. (fas/jpnn)
"Sebaiknya tahun ini penerimaan mahasiswa dipakai sistem satu pintu saja yakni, semua calon mahasiswa diuji secara tertulis," kata Abduh Zein, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (19/4).
Sistem penerimaan mahasiswa tanpa ujian tertulis yang dialokasikan sebesar 50 persen dan mahasiswa undangan sebesar 20 persen, kata dia, untuk tahun ini ditiadakan dulu karena penyelenggaraan UN yang akan dijadikan dasar untuk diterimanya seorang pelajar jadi mahasiswa ternyata bermasalah.
Jika hasil UN sudah jelas-jelas bermasalah itu dijadikan sebagai alat seleksi mahasiswa baru, menurut Abduh pasti akan menimbulkan masalaha baru lagi.
"Akan lebih tepat penerimaan mahasiswa tahun ini melalui jalur tes tertulis semuanya sehingga kekacauan UN tidak berimbas ke Perguruan Tinggi Negeri," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta UN Paket C Selundupan
Redaktur : Tim Redaksi